Oke, kita sudahi curhatnya sampai di sini ya. Kembali lagi ke puncak Harlah 1 Abad NU. Alhamdulillah, tepat pada 16 Rajab 1444 Hijriyah atau 7 Februari 2023 lalu, saya bisa hadir memijakkan kaki di Jawa Timur kembali. Awal mula ke Jawa Timur itu pada tahun 2018, saat ziarah wali songo bareng keluarga besar Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 11 Way Kanan, Lampung.
Rasanya nggak nyangka, di tengah krisis yang menerpa, saya bisa hadir langsung dan ziarah ke maqam Muazzis NU; Hadratussyaikh KH.Hasyim Asy'ari di Jombang. Jauh-jauh hari memang sudah ada niat dan doa untuk hadir ke acara 1 Abad, jika Allah meridhai.
Dua hari sebelum hari H. Tepatnya ba'da dhuhur, saat itu saya baru selesai dzikiran. Sembari menanti adzan Azar, saya buka instagram, dan saat itu muncul postingan dari akun Nahdlatul Ulama (centang biru) memposting ijazah niat hadir ke acara Satu Abad NU di Sidoarjo dari Katib Aam PBNU, KH. Akhmad Said Asrori. Seketika saya langsung berazam niat pingin hadir ke sana, pingin ziarah ke makam Mbah Hasyim, dan semoga dengan hadir di sana pula Allah tambah rasa cinta dan kagum saya kepada Baginda Nabi Muhammad saw., kepada keluarganya, anak-keturunan beliau, serta orang-orang yang satu nazab dengan beliau. Niatnya, ba'da shalat Azar mau baca ijazah niat hadir ke Sidoarjo yang dari KH. Akhmad sekaligus tawassul kepada Nabi Muhammad saw dan kepada para wali Allah.
Ajib!!! Baru juga berazam, belum melakukan, tapi efeknya benar-benar terasa. Nggak lama dari situ ada kawan menghubungi via pesan elektronik, ngajakin ke Sidoarjo bareng rombongan dan gratis. Seketika langsung dah tak jawab, oke, saya ikut hadir. Dapat kabar baik itu saya langsung sujud syukur, beres-beres buat persiapan berangkat (kita berangkat ba'da maghrib), lalu ke masjid shalat azar. Setelah pulang dari jamaah, saya tunaikan niat saya untuk melafazkan ijazah niat hadir ke 1 Abad NU, tawassul, dzikiran rutinan dilanjutkan dengan baca Al-Waqiah, Ratib al-Attas dan Ratib Al-Haddad, sholawat Busyro, sholawat tibbil qulub, sholawat manshub, dan sholawat ibrahimiyah, serta wiridul latif. Semua saya niatkan karena Allah, agar perjalanan kita Allah lancarkan dan berkahi, selamat hingga kembali ke tanah keberangkatan dan rumah.Â
Alhamdulillah, atas ridha dan restu Allah SWT, semua berjalan lancar. Meski kita sampai lokasi telat (karena nggak bisa ikut sholawat bareng Habib Syech, padahal ini yang paling utama saya dambakan sejak ingin hadir di acara tersebut). Dikarenakan armada kita telat dalam penjemputan saat memulai perjalanan, ditambah kendala teknis pada mobil yang mengharuskan kita menepi kurang lebih satu jam, dan beberapa kali kita juga memang harus mampir istirahat untuk memulihkan tenaga supir agar tetap sehat dan kuat.
Kendati demikian, saya tetap bangga. Tetap bersyukur. Saya nikmati setiap momen, perjalanan sebagai pelajaran. Benar-benar menghadirkan hati saat ziarah ke maqam para wali. Semoga Allah berkahi, Allah Ridha. Sehingga berkah dari hadir di Sidoarjo benar-benar memberi efek baik dan positif pada diri dan bertambah pula kebaikan-kebaikan serta makin terkikis hal-hal yang mudharat pada diri kita, Aamiin.
Sekian cerita perjalanan saya. Salam. Terima kasih telah mampir.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H