Mohon tunggu...
Pecandu Sastra
Pecandu Sastra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jurnalis dan Penulis

.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Menapaki Sejarah Dua Ratu Baghdad Melalui Novel Nabia Abbot

13 September 2022   07:57 Diperbarui: 13 September 2022   08:07 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbeda dengan Khaizuran yang merupakan budak, Zubaidah isri Harun ar-Rasyid merupakan wanita terhormat dari keluarga Dinasti Ustmaniyah dari Juras. Hanya saja ketika menjadi ratu bagi sang Khalifah, Zubaidah tak kunjung memiliki keturunan. Karena sebelum ia memiliki anak, lahirlah Abdullah—yang kemudian dikenal sebagai Al-Makmun—yang lahir dari seorang budak.

Sebagai seorang pasangan sah dari Khalifah, Ratu Zubaidah adalah sosok yang luar biasa. Karena jika tidak, sudah pasti ia tidak akan bertahan dengan posisi tersebut. Karena seorang Ratu harus memiliki hati seluas samudera juga harus selalu bijak dalam bertindak. 

Dan itulah yang ia lakukan. Sampai kemudian ia memiliki putra bernama Al-Amin yang akan membuatnya harus berpikir berkali-kali antara membantu putranya sendiri atau putra tiri yang sejak awal ia asuh, karena sang ibu telah mangkat.

Secara keseluruhan, buku ini sangat menarik. Jika biasanya saat membaca buku-buku sejarah kita merasa malas dan mengantuk, tetapi tidak untuk buku ini. Semakin kita menyelami isinya, maka kita akan dibuat semakin penasaran untuk membalik lembar berikutnya. Tak hanya tentang dua ratu tersebut, melalui buku ini pula kita dapat menemukan syair-syair apik juga nasihat-nasihat bijak yang patut untuk direnungkan.

Tentang anjuran untuk tidak menunda pekerjaan dan selalu sigap; bagaimana cara mencintai dan menghormati wanita; cara yang benar dalam menuntut ilmu. Dan, perlunya bersikap keras jika selama menuntut ilmu ia suka bermalas-malasan dan tidak bisa dinasihati. 

Melalui buku ini pula kita akan mengetahui sepak terjang dua ratu yang sangat menginspirasi. Karena meskipun mereka harus terjun dalam dunia politik—mereka adalah tokoh yang memiliki rasa kepedulian yang tinggi pada sesama, dan tidak segan untuk membantu untuk kemaslahatan umat, juga menjadi pelopor dalam beberapa bidang. 

Ada catatan  Ratu Khaizuran membangun berbagai fasilitas yang berkaitan dengan air—seperti air mancur, kolam renang, sumur, kanal dan saluran air. Di mana perjuangannya tersebut kemudian diteruskan oleh Ratu Zubaidah. 

Penulis             : Nabia Abbott

Penerjemah      : Juslich Hanafi

Penerbit           : Buku Republika

Cetakan           : Pertama, Juli 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun