Sebagaimana penulis berharap, hadirnya buku ini dapat menjadi awal dari sebuah inspirasi dan akhir dari sebuah kecemasan. Nampaknya, hal itu sangat berlaku padaku. Ya, aku merasa nyaman saat duduk dengannya, berlama-lama hingga lupa jika waktu telah mengantarkan pada huruf terakhir.
Diantara banyaknya kutipan, hatiku terbangun pada; "saat kucoba memakai mantel kesukaan ayah, saat itu aku dapat merasakan betapa hangatnya dia." dan "Cinta yang belum tercapai tetap disebut cinta. Tapi mengapa mimpi yang belum tercapai disebut kegagalan?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H