Suatu sembahyang sederhana; usaha untuk merebut diri dari tengah cengkeraman kehidupan, kebudayaan, peradaban, politik, ekonomi, persaingan kalah-menang, serta berbagai macam kecenderungan yang terlihat makin kurang memberikan dan mengarahkan dirinya kepada Allah.
Adapun puisi yang paling saya suka di buku ini;
TuhankuÂ
bagaimanapunÂ
tetap ada bayangan
Satu
menyeret langkahku
hari demi hari
tahun demi tahun
tak habis-habis rindukuÂ
bahkan ketika tak kutahuÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!