Mohon tunggu...
Falahul Firdaus Adika Putri
Falahul Firdaus Adika Putri Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Sepuluh Suro ala Masyarakat Sunan Kudus

7 Agustus 2023   09:40 Diperbarui: 7 Agustus 2023   09:44 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Pada sepuluh Muharram tahun ini yang bertepatan dengan tanggal 28 Juli 2023, masyarakat mulai memadati pos penjagaan tepat setelah subuh dan rela berdesakan bahkan mengantri panjang demi mendapatkan sebungkus nasi barokah Buka Luwur Sunan Kudus. Antrian ini dibedakan menjadi dua rute, yaitu rute laki-laki dan rute perenpuan.

Mereka terdiri dari berbagai kalangan dari warga hingga santri, yang berasal dari Kabupaten Kudus atau bahkan dari daerah lain. Mereka tidak pernah bosan dengan kegiatan yang sama setiap tahun ini, lantaran mengharap barokah yang besar dari Sunan Kudus.

Tempat pembungkusan nasi brekat ini disebut Dapur Matoan, dengan melibatkan 272 perewang atau tukang bantu-bantu dapur, entah itu memasak atau menyajikan. Pembungkusan nasi brekat ini dilakukan pada malam Jumat Kliwon 10 Muharram, tepat sebelum pembagian nasi brekat dilakukan.

Nasi brekat tersebut berisi nasi jangkring dengan lauk beberapa potong daging kerbau. Pada tahun ini, total bungkusan nasi brekat berjumlah 35.532 bungkus.

Setelah acara pembagian nasi brekat ini, dilakukan upacara Buka Luwur Makam Sunan Kudus.

Upacara Buka Luwur ini dimulai pada pukul 07.00 WIB di Pendopo Tajug dan Pesarean.

Acara ini dibawakan oleh Ustad Sa'aduddin Annasikh, dengan iftitah bilfatihah oleh K.H. M. Arifin Fannani, dilanjutkan Qiroatul Quran oleh Ustad Ahmad Nabil Mubarok (Qori' Internasional asal Yogyakarta), kemudian pembacaan tasbih dipimpin oleh K.H.M Yusrl Hana Sya'roni, dan terakhir pembacaan doa asyura dipimpin oleh K.H. Ulil Albab Arwani.

Setelahnya, dilakukan pemasangan luwur rajam yang berada di dalam cangkup Makan Sunan Kudus, yang diiringi dengan pembacaan selawat. Luwur ini dibawa dari Pendapa Tajug menuju Makam Sunan Kudus.

Terakhir sebagai penutup acara, dilakukan pembacaan tahlil yang khusus. Sebelum pembacaan tahlil khusus, terdapat hadloroh oleh K.H. Aniq Muhammadun. Baru pembacaan tahlil khusus yang dipimpin oleh K.H. Hasan Fauzi dan ditutup doa oleh K.H. Al-Habib Umar Al-Muthohhar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun