Mohon tunggu...
Falahul Firdaus Adika Putri
Falahul Firdaus Adika Putri Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menilik Tradisi Kirab Suronan dan Haul Mbah Mutamakkin Kajen Pati

31 Juli 2023   11:51 Diperbarui: 31 Juli 2023   13:27 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Muharram atau dalam masyarakat Jawa disebut Suronan menjadi ajang untuk memperbanyak ibadah, selain Bulan Ramadan. Pada bulan ini terdapat hari istimewa, tepatnya pada hari ke sepuluh Muharram.

Sepuluh Muharram dikenal sebagai hari spesial oleh umat Islam. Hal tersebut dikarenakan pada sepuluh Muharram bertepatan dengan terjadinya beberapa peristiwa menakjubkan diantaranya, Nabi Adam diciptakan dan hari diterima taubatnya setelah diturunkan dari surga, Nabi Musa yang selamat dari kejaran Firaun, Nabi Yunus yang selamat dari perut ikan, Nabi Yusuf yang bebas dari penjara, dan Nabi Ibrahim yang selamat dari kobaran api. Selain itu, seseorang yang berpuasa pada hari sepuluh Muharram akan dihapuskan dosanya satu tahun yang telah lalu.

Bagi masyarakat Kajen, sepuluh Muharram juga memiliki keistimewaan bagi daerah mereka, karena bertepatan dengan hari kematian luluhur desa tersebut. Oleh karena itu, pada hari-hari menjelang sepuluh Muharram orang-orang berbondong-bondong untuk membanjiri makam Mbah Mutamakkin yang merupakan leluhur desa tersebut untuk melakukan ziarah kubur dan juga khataman Al-Quran. Selain itu, satu hari sebelumnya atau tepatnya pada hari ke Sembilan Muharram masyarakat sekitar mengadakan Kirab Suronan.

Acara Kirab Suronan ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya dengan menampilkan beberapa kreativitas kesenian daerah sekitar dan Marching Band dari beberapa sekolah di sekitar Kajen, seperti Madrasah Salafiyah dan Matholi'ul Falah, serta mengundang dari beberapa daerah lain, seperti Marching Band Amsilati Bangsri Jepara.

Kirab ini dilaksanakan sepanjang Desa Kajen yang finis di depan SD Negeri Kajen. Setelah selesainya acara kirab, pada malam harinya dilanjutkan Manaqib dan Selawat sebagai rangkaian dari penutup acara ini.

Banyak masyarakat yang selalu menunggu momen ini, sehingga mereka rela menunggu berjam-jam demi menyaksikan proses jalannya acara Kirab Suronan. Bahkan terdapat masyarakat dari daerah lain hingga luar kota juga turut datang untuk menyaksikan kemeriahan acara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun