3. Patah hati ketiga
Patah hati yang terakhir ini, berada dilingkungan pertemanan. Tak jarang, seseorang menjadikan temannya sebagai tempat ternyaman ketika sudah dikecewakan dengan keluarga atau pasangan. Namun, tak sedikit pula sosok teman yang ingin dijadikan sebagai tempat ternyaman justru membuat seseorang lagi-lagi mengalami patah hati. Harapan ingin berbagi cerita untuk mencari solusi dan jalan keluar, justru tergantikan dengan rasa kecewa yang amat sangat dalam.
Dari ketiga patah hati tersebut, maka tak heran jika seseorang sangat takut berhubungan atau bahkan hanya berinteraksi dengan orang lain. Hal tersebut karena rasa trauma yang muncul seiring dengan kekecewaan yang selalu datang, serta ketidakmauan untuk mengalami patah hati yang kesekian kalinya.
Untuk mengatasi patah hati, hal pertama yang perlu dilakukan adalah yakinlah kepada diri sendiri bahwa kamu bisa tanpa bantuan orang lain. Sembuhkan diri sendiri terlebih dahulu, percayalah kepada dirimu sendiri dan sayangilah dirimu sendiri. Setelah dirimu merasa lebih baik, barulah memulai untuk membuat hubungan dengan orang lain sampai kamu benar-benar menemukan orang yang bisa membuatmu nyaman.
Bagaimanapun, manusia merupakan makhluk sosial. Sehingga memerlukan orang lain untuk mengintari kehidupannya. Manusia tidak mungkin bisa hidup sendiri, maka dari itu untuk mencegah terjadinya patah hati, berinteraksilah antar sesama dengan batasan tanpa berlebihan. Belajarlah menilai sesuatu dengan baik. Bedakan mana yang bisa membuat hidupmu semakin berkembang dan mana yang bisa menjatuhkanmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H