Seringkali kita mendengar kata Passion, atau membaca sebuah artikel bertema Passion. Lalu apa yang kita tahu tentang sebuah Passion? Mungkin ada sebagian orang yang mengatakan bahwa Passion itu adalah keinginan, passion adalah kemauan, dan ada yang mendefinisikan sebagai sebuah hobi. Namun bagi saya, Passion itu adalah sesuatu yang kita tidak pernah bosan untuk melakukannya, dimana kita akan mengorbankan segala hal untuk mencapai itu. Passion adalah dimana kita tidak memikirkan untung dan rugi. Kita melakukan hal itu begitu saja dan lupa dengan hal yang lain. Setidaknya itulah makna Passion bagi saya.
Kemudian pertanyaan akan berlanjut, Apa gunanya sebuah Passion? Bagi saya, itu sangat penting. Ibarat tubuh, Passion menjadi soul yang menempati ruang didalamnya. Tubuh tanpa jiwa maka hanya ibarat seonggok daging yang hanya sekedar hidup. Tak bermakna.
Kemudian bagaimana kita bisa tahu dimana letak Passion kita? Ibarat jodoh nih, Passion harus dicari, diperjuangkan, kalau perlu diikhtiarkan dan didoakan. Kenapa begitu? Karena kalau tidak, maka Passion yang kalian ingin tahu tidak akan ketemu.
Fenomena sekarang ini banyak orang hidup tidak sesuai dengan Passion mereka. Kebanyakan mereka lebih memilih menjalankan kehidupan yang begitu saja. Seperti roda sepeda yang berputar 24 jam. Seperti robot yang hidup karena digerakkan oleh mesin, yang notabenenya adalah sebuah benda mati.
Rutinitas harian yang menjemukkan. Sekedar menunaikan kerja saja. Mematuhi perintah atasan. Menerima gaji setiap bulannya. Begitu saja terus sampai negara api menyerang. Tanpa tahu apa hakikat sebenarnya pekerjaan mereka. Tak ada jiwa didalamnya. Kosong.
Mereka sekadar menunaikan kewajiban mereka karena sudah menyandang gelar sarjana di belakang nama mereka. Mereka menunaikan keinginan orang tua yang kadaang lebih banyak tidak sesuai dengan keinginan hati nurani yang bersangkutan.
Orang tua ingin anaknya menjadi seorang dokter, lalu disekolahkanlah mereka pada fakultas kedokteran. Padahal kecintaan anak pada seni melukis tidak pernah pudar. Saya hanya mencontohkan salah satu peristiwa yang terjadi di masyarakat saat ini.
Saya pun menjadi salah satu roda yang berputar selama 24 jam. Saya bagai robot yang hidup dengaan sebuah mesin. Saya yang bekerja hanya sekedar menunaikan kewajiban kerja saya pada atasan. Lalu seseorang dengan berani mampu menggelitik pikiran saya. Maka kepada Anda saya ucapkan terima kasih.
Ketika itu, secara terang-terangan saya dikritik bahwa saya bekerja tidak dengan Passion. Kerja yang hanya sekedar kerja. Aktivitas yang membuat kebosanan dan menjemukan. Ada selarik kalimat yang juga menggelitik hidup saya “Pekerjaan paling menyenangkan di dunia adalah hobi yang di bayar” begitu yang dikatakan oleh Bapak Walikota Bandung, Bapak Ridwan Kamil.
Kemudian saya mulai introspeksi diri. Kusebut kata Passion berkali kali. Kulantunkan kata itu ibarat sebuah doa.
Selama masa itu, saya mulai belajar mengenali diri saya sendiri. Cukup lama saya memikirkan tentang hal ini. Apa yang saya inginkan? Apakah rutinitas yang menjemukan seperti ini? Lalu saya tergugah.
Menulis menjadi kata pertama yang muncul dalam benak saya. Ketertarikan saya pada dunia menulis sudah sedari awal dulu duduk di bangku SMA. Saya menemukan dunia saya yang sebenarnya sekarang. Saya mampu menghabiskan berjam-jam tanpa bosan di depan layar komputer. Merangkai kata demi kata. Mencurahkan segala pikiran dalam benak saya. Menulis bagi saya adalah Passion hidup. Melalui tulisan kita akan tetap hidup meskipun raga kita sudah mati. Melalui tulisan, maka kita akan dikenang dunia. Menulis akan membuat kita abadi dalam setiap masa. Ini bukan tentang sebuah bayaran dan kewajiban memenuhi penghidupan. Bagi saya bayaran itu bonus, namun karya dalam tulisan itu precious.
Maka inilah saya yang sekarang, menemukan dunia yang nyaman untuk hidup. Bukan seperti roda yang berputar 24 jam, bukan pula seperti robot yang digerakkan oleh benda mati. Lewat tulisan karya, maka saya hidup. Saya ucapkan selamat kepada mereka yang hidup sesuai Passion yang mereka dambakan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI