Menang banyak, sudah didapatkan. Usaha sekuat tenaga, sudah dilakukan. Bermain penuh keceriaan, sudah dijalankan.Â
Semua syarat sudah dipenuhi Persipura saat bertanding melawan Persita Tangerang pada laga terakhir, minggu ke 34, tapi tujuan akhir tidak tercapai. Inilah nasib.
Persipura menang 3 ; 0 melawan Persita Tangerang. Namun di saat relatif bersamaan di tempat lain, Barito Putera yang jadi pesaingnya bermain imbang 1;1 lawan Persib Bandung.
Persipura sudah bermain sangat baik. Namun itu semua tidak cukup jadi syarat untuk mereka bertahan di Liga1 Indonesia.Â
Mereka akhirnya degradasi ke Liga 2 Indonesia musim depan. Nasib mereka itu nyatanya ditentukan Barito Putera. Persipura dan Barito Putera sama-sama mendapatkan point 36, tapi persipura kalah Head to Head, maka Persipura harus berlapang dada degradasi, berangkat ke Liga 2.
Ini bukan lagi soal adil atau tidak adil. Â Bukan pula soal sayang atau tidak sayang. Ini sebuah perjalanan panjang, satu musim kompetisi yang penuh arti.
Sebuah nasib ditentukan sejak melakukan langkah-langkah awal mengarungi Kompetisi, bukan hanya di tahapan akhir.
Persipura  baru menemukan performance tim justru di Minggu-Minggu akhir kompetisi. Mereka bermain baik dan selalu menang. Tapi nasi ternyata sudah terlanjur jadi rengginang ketika minggu-minggu awal tadi lalai dikerjakan dengan baik.
Selamat jalan Persipura, pengoleksi terbanyak tropi juara Liga 1 Indonesa. Kini pergilah kau menuju ladang baru di Liga 2 Indonesia. Baik-baiklah di kasta bawah itu. Jangan nakal agar bisa naik lagi ke Liga 1 periode selanjutnya.