Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pintarnya AHY Soal Entertain Hasrat Rakyat Minyak Goreng

25 April 2022   13:03 Diperbarui: 25 April 2022   13:06 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono saat melayani warga mendapatkan minyak di Ngawi, Jatim, Selasa (8/3/20). Tribun.Makasar


Hasrat rakyat ternyata bisa dientertain. Itu terjadi dalam politik. Penggeraknya adalah Politikus atas nama rakyat. Anehnya, penikmatnya justru bukan rakyat.


Ketika beredar wacana perpanjangan masa jabatan presiden, muncul beragam argumentasi politik yang pro dan kontra. 

Tak mau ketinggalan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ikut bereaksi. Bagi AHY, perpanjangan tersebut tidak punya alasan kuat dan melanggar kontitusi UUD'45. Kata AHY, Demokrasi harus tetap dijaga dengan sesuatu yang produktif walau dalam situasi pandemi Covid19. 

Ada satu penyataan AHY yang menarik, yakni;

"Kalau mereka mengatakan itu suara rakyat, pertanyaan saya, rakyat yang mana? Jangan kemudian kita meng-entertain hasrat, ambisi mereka yang ingin melanggengkan kekuasaannya

(Sumber tribunnews, Minggu,27/02/2022)

Istilah "entertain hasrat" dalam wacana politik merupakan hal luar biasa.  Hampir tidak pernah digunakan politikus dalam ruang publik. Belum pernah ada akademisi politik dan pemerintahan yang memperkenalkan "diktum politik" dengan istilah tersebut.

Istilah itu seperti campuran bahasa gaul, yang mengingatkan bahasa ala artis Vicky Prasetyo yang dulu pernah heboh di jagat maya, sehingga disebut bahasa "Vickisasi". Sampai saat ini Vicky Prasetyo masih menggunakan gaya berbahasa itu dalam rangka entertain keartisannya.

Dalam wacana teoritis 'Hasrat' (desire) diidentifikasi sebagai masalah filosofis. Menurut filusuf Socrates ; hasrat individu harus ditunda atas nama cita-cita yang lebih tinggi. Sementara dalam psikoanalisi Freud mengasosiasikan hasrat sebagai harapan atau keinginan yang bersifat tidak disadari. Hasrat  menjadi daya pendorong tindakan seseorang dalam pencarian pemenuhan atas hasratnya.

Filsafat Hegel memandang  "hasrat"  sebagai suatu pencarian pengakuan dari sesamanya. Di dalamnya ada hubungan timbal balik pengakuan tersebut diberikan seseorang, sepadan dengan orang yang diakui. Menurut Hegel kepastian diri terbentuk dari proses dialektika hasrat dengan pemenuhannya. Kepastian diri ini diperjuangkan manusia untuk mendapatkan posisinya dalam dunia, yang membawanya pada kebebasan.

Filusuf Lacan menyebutkan bahwa hasrat adalah esensi manusia atau lebih esensial daripada dorongan. Hasrat itulah yang menggerakkan dorongan dalam diri manusia.

Lalu bagaimana memahami "Entertain Hasrat" di ruang politik?

Pemahaman umum "entertain"  adalah suatu upaya hiburan atau penyajian suatu kesenangan pertunjukan kepada orang lain. 

Wacana penundaan pemilu sebagai meng-"entertain hasrat" bisa diartikan sebagai pembuatan suatu pertunjukan yang bersifat hiburan yang memuat "pencarian pengakuan diri atau harapan terdalam (para politikus) yang menggerakkan dorongan akan kekuasaan itu". Tujuannya menjadikan hiburan atau kesenangan untuk publik. Bisa juga sebaliknya, yakni sebagai sebuah kesenangan atau hiburan para politikus itu.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono saat melayani warga mendapatkan minyak di Ngawi, Jatim, Selasa (8/3/20). Tribun.Makasar
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono saat melayani warga mendapatkan minyak di Ngawi, Jatim, Selasa (8/3/20). Tribun.Makasar

Dalam konteks itu, "entertain hasrat" bisa timbal balik, yakni antara si Politikus dan masyarakat. jadi sama-sama senang.

Dari pernyataan AHY sangat jelas tidak setuju pada "entertain hasrat". 

Namun menjadi rancu bila melihat kegiatan Partai Demokrat beberapa waktu lalu operasi pasar menjual ("membagikan") minyak goreng murah kepada rakyat, sementara situasi saat itu minyak goreng sangat langka yang menimbulkan dugaan adanya pihak atau mafia minyak goreng. Dalam situasi itu, Partai Demokrat punya 16 ton minyak goreng!

Apakah hal tersebut bukan bagian dari "entertain hasrat" seorang AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) yang merupakan bakal calon presiden dalam pemilu tahun 2024?  

Kali ini teori "entertain hasrat"  AHY mungkin bisa dijelaskan setelah minum minyak goreng. Sesuai motto minyak goreng "sejernih akal sehat" atau "minyak jernih yang bisa diminum”. 

--- 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun