Wacana penundaan pemilu sebagai meng-"entertain hasrat" bisa diartikan sebagai pembuatan suatu pertunjukan yang bersifat hiburan yang memuat "pencarian pengakuan diri atau harapan terdalam (para politikus) yang menggerakkan dorongan akan kekuasaan itu". Tujuannya menjadikan hiburan atau kesenangan untuk publik. Bisa juga sebaliknya, yakni sebagai sebuah kesenangan atau hiburan para politikus itu.
Dalam konteks itu, "entertain hasrat" bisa timbal balik, yakni antara si Politikus dan masyarakat. jadi sama-sama senang.
Dari pernyataan AHY sangat jelas tidak setuju pada "entertain hasrat".
Namun menjadi rancu bila melihat kegiatan Partai Demokrat beberapa waktu lalu operasi pasar menjual ("membagikan") minyak goreng murah kepada rakyat, sementara situasi saat itu minyak goreng sangat langka yang menimbulkan dugaan adanya pihak atau mafia minyak goreng. Dalam situasi itu, Partai Demokrat punya 16 ton minyak goreng!
Apakah hal tersebut bukan bagian dari "entertain hasrat" seorang AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) yang merupakan bakal calon presiden dalam pemilu tahun 2024?
Kali ini teori "entertain hasrat" AHY mungkin bisa dijelaskan setelah minum minyak goreng. Sesuai motto minyak goreng "sejernih akal sehat" atau "minyak jernih yang bisa diminum”.
---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H