Dunia Butuh Lord Rangga dalam Perang Rusia vs Ukraina

"Apapun keadaannya, saya bela bangsa, bela negara dan bela bumi bersama untuk mewujudkan perdamaian." (Lord Rangga)

Invasi Rusia ke Ukraina bikin cemas dunia. Imbasnya akan meluas, memunculkan krisis di berbagai sektor kehidupan. Muncul kekuatiran akan terjadi perang dunia ke III. 

Hal ini bukan tanpa alasan. Rusia dan Ukraina memiliki senjata nuklir. Kalau sampai adu serang pakai senjata nuklir dan pemusna masal lainnya, maka imbasnya meluas jadi perang dunia. 

Hal ini sangat mengerikan! Berbagai negara akan hancur. Rakyatnya menderita. Perang dunia ke II pada masa lalu telah jadi pembelajaran. 

Saat ini tak ada negara atau pihak yang berani secara langsung menghentikan perang Rusia vs Ukraina. Amerika yang merupakan negara super power malah keder dengan Rusia. PBB tak punya nyali karena Rusia punya hak veto di PBB dan Dewan Keamanan. 

Indonesia sebagai negara yang sering berperan aktif jadi juru damai kali ini menahan diri karena bila salah bertindak justru bisa off side. Apalagi saat ini Indonesia banyak kesibukan internal. Mulai dari mengurus Toa masjid, kelangkaan minyak goreng, meningkatnya virus Omicron, mengurus BPJS sebagai syarat bikin SIM, dan persiapan pindah ke ibukota baru.

Beruntunglah di salah satu bagian negara Indonesia ada tokoh nasional yang sudah dikenal berkomitmen pada perdamaian dunia. Beliau sangat nyaring memperjuangkan tatanan dunia baru. Sebuah dunia yang stabil dan damai. 

Tokoh itu bernama Rangga Sasana, biasa disebut Lord Rangga. Beliau merupakan mantan pentinggi Sunda Empire, sebuah entitas kerajaaan yang pernah sangat kuat memperjuangkan tatanan dunia baru. 

Lord Rangga Sunda Empire kelasnya bukan hanya mengurus satu negara saja, melainkan seluruh dunia. Sunda Empire perduli pada seluruh isi bumi.

Lord Rangga punya visi yang jelas, kuat dan berpengalaman bagi perdamaian di muka bumi. Saat politik di Indonesia sedang keruh karena berbagai persoalan kebangsaan yang berpotensi memecah belah anak bangsa, hadirlah Lord Rangga sebagai penyejuk dan pendamai berbagai kelompok politik dalam negeri yang saling berseberangan.

Saat ini dunia memerlukan perannya mendamaikan perseteruan Rusia dengan Ukraina. Perang akan dihentikan Lord Rangga dengan cara yang damai.

Kehadiran Lord Rangga bukan mewakili pemerintah Indonesia. Karena Lord Rangga tidak ada dalam struktur pemerintahan Indonesia. 

Lord Rangga hadir sebagai tokoh yang independen, tak berpihak salah satu negara yang sedang berperang. Tidak berpihak pada kepentingan kelompok negara manapun! Kita harus dukung upaya cepat Lord Rangga. 

Saat ini Lord Rangga sedang dalam perjalanan ke Rusia untuk menemui Vladimir Putin, yang merupakan tokoh kunci peperangan Rusia vs Ukraina. 

Beberapa hari sebelumnya memang sempat terjadi kesalahan teknis ketika Lors Rangga sedang akan menelpon presiden Rusia Vladimir Putin. Ternyata handphone Lord Rangga kehabisan pulsa. Namun semua itu bisa terselesaikan setelah mendapatkan hutang pulsa di warung dekat rumanya.

Kita doakan saja perjuangan Lord Rangga Sunda Empire. Bila kelak berhasil, bangsa Indonesia akan bangga. Satu hal lagi dan lebih dari sebuah kebanggaan diri yaitu kemampuan mejaga nilai-nilai perjuangan dunia.

----