Jangan main-main di air yang tampak tenang.Â
Ini kejadian mengerikan dan nyata di Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara, tepatnya Hari Rabu (16/12) pada sebuah kanal di kilometer 5 Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir.
Seorang diterkam buaya sementara temannya hanya bisa merekam kejadian tanpa bisa berbuat yang lebih berarti untuk menolong korban yang diterkam.Â
Dari video rekamannya itu, diperkirakan panjang buaya 4 meter. Ini buaya yang besar!
Korban bernama Luther (52 tahun). Sedangkan si Perekam bernama Martinus (22 tahun). Selain mereka berdua ada empat kawannya yang lain di situ
Awalnya kedua orang itu bersama rekannya yg lain singgah di sebuah sungai untuk membersihkan badan mereka usai mengangkat daun nipah.Tadinya mereka selesai mengantar kayu ulin di lokasi perusahaan PT. AHL itu. Â
Air sungai itu berwarna warna coklat kehitaman dan tampak tenang. Namun begitu, Martinus sudah mengetahui sungai tenang itu ada buaya. Dulu pernah ada orang diterkam buaya. Bahkan ditempat itu sudah ada tulisan spanduk besar memuat peringatan sebagai tempat berbahaya dan larangan mandi karena ada buaya
Martinus sempat mengatakan hal itu sambil bikin rekaman video situasi di sungai itu.
"Ini bro lagi di lokasi tempat orang dimakan buaya, tapi belum ditemukan sampai sekarang"
Sambil merekam, Martinus juga bergurau. Dia mengatakan bahwa  salah satu rekannya yang berada di lokasi sebagai buayanya.
"Ini bro buayanya, ini lagi bikin video"Â
Tak lama kemudian Luther yang berada ditepi sungai untuk membersihkan badan diterkam buaya dan sempat disaksikan Martinus sambil merekamnya dengan kamera video hp.
Kejadian itu kemudian dilaporkan ke pihak yang berwajib. Sampai hari ke 5, korban belum ditemukan.
Mereka sudah tahu bahwa tempat itu ada buaya yang pernah memakan korban, tapi mereka tidak bertindak hati-hati terutama ketika berada ditepi sungai. Mungkin dikiranya, sungai yang tenang saat itu tidak memberikan tanda-tanda ada buaya.
Rekaman itu jadi bukti peristiwa, yang bisa memunculkan interpretasi bahwa Martinus si Perekam hanya mementingkan kontennya daripada keselamatan Luther-temannya. Entah apa yang ada dibenaknya saat melakukan itu ketika melihat temannya diterkam buaya.
Fokus pada pembuatan konten video telah membuat keduanya kehilangan kehati-hatian di tempat yang nyata-nyata berbahaya.
Peristiwan ini bisa dijadikan pembelajaran bagi semua orang yang suka bikin konten video di tempat yang berbahaya.Â
Satu hal lagi ; "air yang tenang jangan dikira tidak ada buayanya"
---Â
Rujukan sumber berita ; detik.com, kompas.com, youtube, sindonews.com, liputan6.com, akun youtube "ruang kosong" , akun youtube INews
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H