Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Kompasianer Yos Mo, Anda Harus Hati-Hati Menulis Data Statistik Kompasiana

14 Februari 2022   11:32 Diperbarui: 14 Februari 2022   11:38 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demi stabilitas politis, ada hal serius yang harus dilakukan Kompasianer Yos Mo. Kalau tidak, bisa runyam. (peb)

Saya memberikan apresiasi pada Kompasianer Yos Mo yang telah membuat tulisan "Data Statistik" mengenai beberapa hal di Kompasiana. Tidak banyak Kompasianer yang bersedia melakukan hal tersebut. Sependek ingatan saya, hanya kompasianer Yos Mo dan Suyono Apol (kini jarang menulis artikel sejak Timnas Sepakbola Indonesia gagal juara dunia tahun 2014).

Kompasianer Yos Mo adalah Content Creator dan seorang lelaki jelata yang tidak pandai berbicara tapi suka bercerita lewat rangkaian kata. Penyuka statistika dan juga cinta. Pencinta musik dan olahraga yang sudah 11 tahun memiliki akun Kompasiana. (sumber). 

Ada dua kesamaan romantis dan perbedaan ekstrim antara saya dan Yos Mo, yakni sama-sama  lelaki dan penyuka cinta. Bedanya ; Yos Mo 'Lelaki Jelata', sedangkan saya 'Lelaki Pemalu'. Yos Mo penyuka cinta sekaligus statistika, sedangkan saya penyuka cinta sekaligus tahta, harta dan batu bata. Selain itu saya paling benci Statistika!

sumber gambar ;  money.kompas.com
sumber gambar ;  money.kompas.com

Kembali ke laptop. Upaya pengolahan informasi dan data diantara begitu banyak data menjadi sebuah data baru yang bersifat statistis bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan sebuah niat yang besar dan tulus, ketekunan, kesabaran, ketelitian,  semangat kerja, tenaga, waktu dan hal lainnya. 

Tulisan Yos Mo yang terdahulu, bulan Januari 2022 (kalau saya tidak salah lupa) tentang rangking 20 besar Kompasianer penerima K Rewards terbanyak sepanjang tahun 2021. Data itu mengejutkan banyak Kompasianer, termasuk saya. Salut untuk Kompasianer Yos Mo !

Selain terkejut campur kaget dan tersipu-sipu, saya juga sangat senang karena nama saya tercantum sebagai salah satu Kompasianer jutawan dari hasil mengepul K Rewards. Ini pansos ampuh yang mengangkat harkat dan martabat saya. Heu heu heu...

Namun dibalik itu di dalam hati kecil muncul kekuatiran besar akan terjadi hal tidak diinginkan di Kompasiana. Beberapa waktu kemudian ternyata benar!

sumber gambar : cendikia.com
sumber gambar : cendikia.com

Tulisan kedua Yos Mo terkait "Data Statistik" Kompasiana berjudul "20 Artikel Utama Kompasiana Terlaris dan Headliner Tersering Januari 2022, Cari Tahu Sini" (sumber). Data ini banyak diapresiasi Kompasianer, termasuk saya. Namun saya juga makin bertambah kuatir!

Apa sebabnya?

Dua tulisan Yos Mo itu tidak memuat nama Kompasianer tua bernama Felix Tani, yang sering dipanggil Engkong Felix. 

Perlu dipahami bahwa realitas-faktualitas data kuantitatif Engkong Felix setelah diolah tidak mendapatkan rangking yang memungkinkan namanya berada urutan bergengsi. Akhirnya namanya tidak muncul dalam daftar statistik yang dipublish Yos Mo di Kompasiana.

sumber gambar pinterest.com
sumber gambar pinterest.com

Sebagai Kompasianer berpengaruh dan terkenal seantero jagat Kompasiana, beliau sangat tersinggung namanya tidak ada dalam daftar bergengsi tersebut. Hidupnya jadi tidak tenang. Setiap hari galau dan meracau yang diekspresikan di depan kumpulan sapinya.

Kompasianer Felix Tani merasa dilecehkan laksana uang 5 rupiah tanpa nilai, sehingga dia ngamuk-ngamuk dengan cara membully admin Kompasiana. Kasihan para admin. Mereka menangis pilu dibalik cubicle kantor Kompasiana.

Sebagian Kompasianer yang pemalu kemudian mengurung diri di toilet dan gudang kantor. Mata mereka nanar, wajah pucat, nafas ngos-ngosan, gerak dada tak beraturan serta jakun turun-naik menahan emosi kesedihan.

sumber gambar ; bola.okezone.com
sumber gambar ; bola.okezone.com

Amukan Engkong Felix menjadi sangat provokatif terhadap begitu banyak pengikutnya di Kompasiana. Akibatnya, citra kehebatan admin dan blog Kompasiana jadi rusak. Dikuatirkan kelak akan muncul gerakan radikalis terhadap kestabilan dan status quo Kompasiana yang selama ini jadi kebanggaan admin.

Lalu bagaimana strategi meredam amukan Engkong Felix? Gampang. Bikin narasi kualitatif di bawah atau di bagian akhir data statistik yang mencantumkan nama engkong Felix Tani. Isi narasi itu misal : Berikut dua nama Kompasianer yang potensial mendapatkan banyak Headline dan KRewards terbanyak dimasa depan ; Felix Tani dan Pebrianov. 

sumber gambar ; tribunmanado.co.id
sumber gambar ; tribunmanado.co.id

Nama saya dimasukkan hanya sebagai pendamping, agar Felix Tani tidak merasa kesepian. Maklum saja orang tua, butuh pendampingan. Sebenarnya saya agak malu, tapi kemudian saya bersedia demi stabilitas Kompasiana. Maklum saja, saya merupakan Bacalad. 

Soal argumentasi yang mendukung "potensial" tersebut, saya harapkan Yos Mo bisa mencari dan dapatkan dari perenungan, misalnya berdasarkan popularitas masa lalu, intensitas bikin tulisan retjeh, kekenthiran, dan lain sebagainya.

Intinya adalah selalu masukkan nama Felix Tani (dan tentunya nama saya) dalam narasi-narasi yang membesarkan hati. Soal argumentasinya bisa Yos Mo "ada-adakan". Apa sih yang tidak bisa "diada-adakan"  di Indonesia tercinta ini?

Demikian saran saya ini. Kalau nantinya engkong Felix Tani jadi girang-girang dan Kompasiana adem, aku sih rapopo.

Selamat Valentineday

----

Peb14022022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun