Nama saya dimasukkan hanya sebagai pendamping, agar Felix Tani tidak merasa kesepian. Maklum saja orang tua, butuh pendampingan. Sebenarnya saya agak malu, tapi kemudian saya bersedia demi stabilitas Kompasiana. Maklum saja, saya merupakan Bacalad.Â
Soal argumentasi yang mendukung "potensial" tersebut, saya harapkan Yos Mo bisa mencari dan dapatkan dari perenungan, misalnya berdasarkan popularitas masa lalu, intensitas bikin tulisan retjeh, kekenthiran, dan lain sebagainya.
Intinya adalah selalu masukkan nama Felix Tani (dan tentunya nama saya) dalam narasi-narasi yang membesarkan hati. Soal argumentasinya bisa Yos Mo "ada-adakan". Apa sih yang tidak bisa "diada-adakan" Â di Indonesia tercinta ini?
Demikian saran saya ini. Kalau nantinya engkong Felix Tani jadi girang-girang dan Kompasiana adem, aku sih rapopo.
Selamat Valentineday
----
Peb14022022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H