Pelatih sepak bola yang hebat memakai cara ekonomis untuk menyingkirkan lawan yang berat. Dia tidak silau seruan nafsu kemewahan pecinta timnya. (Peb 2021)
Pelatih Timnas Malaysia Tan Cheng Hoe (TCH) memang pintar. Laksana seorang jenderal perang, dia paham bagaimana mempersiapkan dan mengeksekusi perang. Selain itu punya berbagai macam jebakan. Salah satunya 'Jebakan Batman'--dari superhero Batman idola masa kecilnya.Â
Tan Cheng Hoe paham bahwa pecinta Timnas Indonesia sangat militan, dan betapa "bencinya" mereka pada Timnas Malaysia. Dari sinilah jebakan Batman bisa lebih awal dilakukan, yakni memprovoksi para pecinta Timnas Indonesia lewat media.
Provokasi terhadap pecinta Timnas Indonesia untuk memunculkan "nafsu" menghancurkan Timnas Malaysia dengan kemenangan besar. "Kalahkan Malaysia!" Â atau "Hajar Malaysia dengan banyak gol!"
Untuk mencapai semua itu, maka "mau tidak mau" mereka menginginkan Timnas Indonesia harus bermain dengan strategi menyerang dan bersifat terbuka (open play). Timnas Indonesia diharapkan bermain agresif--terus menyerang.
Hal ini yang diharapkan Timnas Malaysia. Mereka ingin Timnas Indonesia bermain terbuka, bukan bermain rapat (safe play), seperti ketika melawan Vietnam.Â
Malaysia takut kalau Timnas Indonesia bermain rapat yang bersifat safe play serta pragmatism. Bila itu dilakukan Timnas Indonesia, maka Timnas Malaysia akan banyak kehilangan energi dan waktu dalam laga. Mereka menjadi terbuka saat menyerang dan kuatir justru kebobolan terlebih dahulu dari skema counter attack.
Sementara saat ini mereka punya lebih banyak cara memanfaatkan open play dan nafsu Timnas Indonesia demi kepentingannya.Â
Bila agresif menyerang, wilayah Timnas Indonesia menjadi lebih terbuka, dan banyak celah bisa dimasuki para pemain Malaysia.Â
Selain itu, mereka bisa memprovokasi para pemain Indonesia dengan permainan nakal dan keras untuk merusak konsentrasi (gagal fokus) para pemain Timnas Indonesia.
Ketika pemain Indonesia gagal fokus, dan di saat yang sama zonanya terbuka maka kesempatan pemain-pemain Malaysia untuk mencetak gol.
Bermain terbuka itulah yang jadi tujuan Timnas Malaysia terhadap Timnas Indonesia, agar mereka bisa mencapai kemenangan. Tidak ada pilihan lain, hanya dengan kemenangan yang bisa meloloskan mereka ke semifinal. Kalau seri/imbang, maka mereka harus segera pulang kampung.
Gerakan provokasi Tan Cheng Hoe dan netizen Malaysia sudah terbaca oleh coach Shin Tae-yong. Dia tidak mau terpancing.Â
Dalam pikirannya bagaimana mengamankan peluang  dan mengantarkan Timnas Indonesia mencapai semifinal dengan cara pragmatis dan ekonomis. Dengan resiko kecil namun hasil yang dicapai bisa maksimal. Bermain tidak perlu royal, melainkan disiplin dan fokus.
Shin Tae-yong tidak mau diperintah Tan Cheng Hoe lewat militansi pecinta Timnas Indonesia.
Terbayang sesuatu dalam pikiran Shin Tae-yong. Sambil tersenyum dikulum kemudian berkata "Mr Tan, loe orang mau main perintah gue? Ogaah, enak aje! Emang gue cowok apaan?"
Melihat hal itu jadi tersipu malu, sambil berkata lirih "aku sih rapopo"...
----
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H