Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tuduhan Keji pada Shin Tae-yong Usai Laga Lawan Vietnam

16 Desember 2021   23:11 Diperbarui: 16 Desember 2021   23:13 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sebelum laga, Shin Tae-yong tak nyaman makan dan tidur. Setelah laga justru Park Hang Seo yang masuk angin dan sakit kepala" . (peb)

Pelatih timnas Vietnam Park Hang Seo boleh saja merencanakan, tetapi Shin Tae-yong yang menentukan. Ini adalah "hukum alam" yang tidak adil.

Sebelum laga dimulai Park Hang Seo sudah sangat siap dengan perencanaannya, yakni 'Vietnam menaklukkan  Indonesia'. Apalagi, Timnas Indonesia kemudian dapat "musibah" ; pemain andalan di sektor pertahanan yakni Elkan Baggott tak diijinkan berlaga karena dikarantina otoritas Singapura.

Apa hasilnya? Park Hang Seo gagal. Padahal perencanaan yang sudah dilakukan tersebut bukan sesuatu yang muluk bagi tim sekelas Timnas Vietnam yang memiliki dukungan kelengkapan infrastruktur dan suprastruktur permainan sangat bagus. Banyak tim di Piala AFF mengakui dan iri pada mereka. 

sumber gambar ; akun twitter@FaktaSepakbola
sumber gambar ; akun twitter@FaktaSepakbola

Usai laga Timnas Vietnam tidak kalah secara gol. Mereka tidak kehilangan poin. Bahkan catatan statistik menunjukkan superioritas mereka. Namun secara faktual, mereka kalah dalam "mewujudkan harapan" dan "pemilihan strategi perang" saat berada di situasi penuh gengsi dan kritis. 

Lalu siapa pemenangnya?  Timnas Indonesia! Ini kemenangan Timnas Indonsesia yang sangat prestisius--mengingat superioritas statistik, "infrastruktur-suprastruktur" permainan Timnas Vietnam bagai tak ada artinya usai wasit meniup pluit panjang.

Adalah seorang Shin Tae-yong (STy) dibalik kemenangan itu. Sosok bertangan dingin yang dinobatkan sebagai  "Masterclass in defending" oleh para jurnalis pada laga itu. 

Shin Tae-yong sadar bahwa Timnas Indonesia kalah kelas dibandingkan Timnas Vietnam, namun bukan berarti untuk memenangkan "pertempuran 90 menit" bukan hal yang mustahil. Untuk itu dibutuhkan strategi cerdas. 

Hasil imbang 0:0 merupakan "kemenangan" dari cara yang cerdik. Point didapat, tanpa kebobolan. 

sumber gambar akun resmi twitter @PSSI
sumber gambar akun resmi twitter @PSSI
Shin Tae-yong menggunakan strategi bertahan secara rapat dan fokus, sembari mengincar peluang melakukan serangan balik. Namun sebagian pecinta bola nasional membuat tuduhan keji terhadap strategi Shin Tae yong. Dikatakan bahwa itu  strategi "Parkir Bus" yang dilakukan Shin Tae-yong dan  Timnas Indonesia telah merusak sepakbola, layaknya teroris dalam sepakbola. 

Strategi bertahan yang diterapkan Shin Tae-yong dilakukan dengan permainan rapat di zona sendiri tanpa menciderai lawan. Ini merupakan sebuah cara bermain bola yan cerdas. Kalau bermain terbuka justru konyol, mengingat skill dan power tim lawan jauh lebih baik.

Strategi bertanan membutuhkan kerjasama semua pemain untuk menjaga wilayahnya agar tidak mudah dimasuki lawan dan bikin gol. Hal ini memutuhkan pemikiran kolektif kedalam satu visi, kreatifitas, pikiran yang fokus dan konsisten sepanjang 90 menit pertandingan. 

Semua itu telah dilakukan para pemain Timnas dengan disiplin tinggi, dan berhasil ! 

Kalau pada laga itu Timnas Indonesia menggunakan strategi seperti saat melawan Kamboja dan Laos yakni dengan bermain terbuka-menyerang maka besar kemungkinan akan kalah. Timnas Vietnam sejak awal sudah mempersiapkan strateginya untuk situasi tersebut.

Lalu apa yang bakal didapat Timnas Indonesia? kekalan dan caci maki! Iiiihhh..sereem deh, ahh...uuh! gak kukukuuuaat, booo...

sumber gambar akun twitter @PSSI
sumber gambar akun twitter @PSSI

Timnas Indonesia bermain bertahan dan mendapatkan satu poin dari laga lawan Vietnam merupaka keuntungan tersendiri. 

Keuntungan lain adalah jadi pemimpin klasmen sementara yang bikin ciut nyali Timnas Malaysia--yang akan jadi lawan terakhir Timnas Indonesia. 

Bagi Timnas Indonesia, ini bisa dijadikan modal awal untuk berlaga.  Peluang memenangkan laga penting untuk maju ke tahap semi final. 

Kalau Timnas Indonesia masuk Final, kemudian juara Piala AFF 2020, aku sih rapopo.

---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun