Dalam hal pemanggilan ini, admin tak kenal lelah. Mereka ingin memastikan kehadiran si calon pasti pemenang. Bahkan saat ke toilet pun tetap dihubungi. Admin kuatir, kalau terlalu lama di toilet, ketika dipanggil tidak bisa langsung maju ke panggung. Sibuk pasang celana, atau bisa jadi tak pakai celana karena terburu-buru ke panggung.
Biasanya, si calon Pemenang ini disarankan membawa pispot kemana pun bergerak. Atau, pakai pampers ukuran jumbo dan berlapis. Â Jadi tidak perlu menghilang di balik bilik toilet yang bikin para admin cemas.
Bagaimana bila pengumuman dilakukan secara online? Sama saja.Â
Si pemenang dihubungi terus, untuk standby online di depan laptop saat pengumuman pemenang. Kalau tak punya laptop, akan dikirim, dipinjamkan dengan bunga rendah.
Jadi, bagi Nominee Kompasiana Awards  yang sejak beberapa hari lalu berkali-kali dihubungi admin, anda adalah pemenangnya!
Sebaliknya, bila nominee tak dihubungi admin secara masih sejak beberapa hari lalu, sampai hari H Kompasianival, maka anda bukan pemenangnya. Â Tapi jangan bersedih. Anda tetap Kompasianer hebat, sudah bisa jadi Nominee. Ini pengalaman berharga.
Kalau kekalahan anda itu dianggap sebuah kegagalan, musibah, aib, dan anda ingin bersedih secara total dan profesional dengan cara menangis, saya sarankan siapkan handuk kecil, dan sebaskom air hangat. Jangan lupa baju kaos.
Disarankan jangan pakai tisu, karena tisu dibuat dari pohon yang ditebang di hutan sehingga menyebabkan banjir di banyak tempat. Efek turunannya bagi kekalahan juga berupa banjir, yakni banjir air mata. Jadi, jangan sampai karena tisu itu membuat banjir tangisa di lingkungan anda.
Untuk seorang Nominee pada tiap kategori yang terus menerus dihubungi admin, jangan bocorkan kepada siapa pun!Â
Bahkan dengan istri, pacar atau selingkuhan sekalipun! Ini rahasia negara. Kasihan admin Kompasian bakal dirisak Felik Tani dan Acek Rudy Gunawan.
Sementara Nominee yang sampai detik acara Kompasianival dimulai tak juga dihubungi admin, anda silakan baca pengalaman hidup coach  Ole Gunnar Solskjaer. Kalau tidak suka sepakbola, anda bisa membaca tulisan-tulisan saya yang terdahulu di Kompasiana. Semoga bisa mengobati kekecewaan.