Baliho politisi dengan foto wajah--yang sudah diedit sedemikian rupa agar menarik---seolah merupakan representasi perhatian dan kedekatan politisi dengan rakyat yang sedang menderita.
Besarnya baliho politisi memuat agenda "menjadikan memori rakyat dipenuhi ketokohan si Politisi". Masifnya multi tafsir dan emosi rakyat terhadap penampakan foto wajah tersenyum si Politisi itu di ruang publik makin memperkuat penetrasi si Tokoh ke dalam memori rakyat!Â
Para politisi itu punya agenda besar yakni menjadi bakal calon presiden masa depan usai pemerintahan Presiden Jokowi yang akan berakhir tahun 2024. Jadi sejak jauh hari, mereka ingin agar rakyat mengingat mereka.Â
Hal yang jadi pertanyaan, apakah foto wajah itu efektif membangun citra positif para politisi tersebut? Mengapa yang ditampilkan di baliho bukan daftar alamat crisis center terdekat milik si tokoh politik agar rakyat bisa mendatanginya untuk mendapatkan bantuan darurat terkait Pandemi Corona?
Bila hal itu dibuat dan dikerjakan para politisi maka azas manfaatnya bisa langsung dirasakan rakyat, sekaligus menjadi stimulus yang kuat untuk menciptakan daya ingat publik terhadap si Tokoh Politik. Hutang budi rakyat kepada si Politisi akan menjadi memori abadi, yang akan diturunkan rakyat kepada orang-orang terdekat.
Ketika rakyat membutuhkan pelayanan kesehatan seperti test swab, vaksin, oksigen, ambulance, bahkan sampai peti mati dan sembako dan lain-sebagainya maka rakyat tinggal melihat ke baliho besar di pinggir jalan untuk mengetahui alamat terdekat dari tempat tinggalnya agar bisa mendapatkan bantuan dari tim kerja si Politisi.
Biaya pembuatan dan pemasangan baliho politisi tentu tidak sedikit. Namun demi agenda tersembunyi maka para politisi itu melakukannya.
Dengan baliho dipenuhi wajah senyum tersebut maka si Politisi ingin selalu diingat rakyat melalui keseruan dan masifnya multi tafsir di ruang publik.Â
Cara ini dipandang lebih hemat dibandingkan membuat posko crisis center di berbagai tempat/lokasi di dalam satu wilayah dan kota.
Politik memang butuh stratagi dan perhitungan ekonomi yang jitu dengan menjadikan penderitaaan rakyat sebagai panggung dan cara efektif dan efesien membangun memori.
---Â