Kegagalan eksekusi pinalti pada pertandingan penting akan jadi luka batin pemain yang jadi eksekutornya. Si Pemain tersebut akan mengalami mental block yang cukup lama.Â
Kemenangan suatu tim sepakbola seringkali ditentukan lewat adu pinalti. Bila pertandingan 2x45 menit ditambah babak tambahan 2x15 menit berakhir seri, maka penentuan tim pemenang untuk maju ke babak selanjutnya atau bahkan menjadi juara harus lewat adu pinalti.
Banyak pemain hebat bisa gagal dalam eksekusi pinalti. Contohnya paling aktual pada babak 8 besar antara Spanyol versus Swiss untuk menentukan tim yang maju ke babak semifinal.Â
Dari 5 pemain yang ditunjuk masing-masing tim, satu orang pemain Spanyol gagal karena bola menerpa tiang. Sementara tiga pemain Swiss gagal mencetak gol karena ditepis kiper Spanyol Unai Simon.Â
Alhasil, akhirnya Spanyol menang 3 : 1 dan berhak maju ke babak semifinal. Sementara Swiss harus pulang kampung pakai pesawat paling pagi.
Pemain manapun yang gagal mencetak gol bisa mengalami trauma atau rasa bersalah yang berkepanjangan. Ini sebuah beban mental yang sangat serius.
Bila tak kuat menangggung beban mental maka si Pemain bisa mengalami gangguan jiwa sehingga menurunkan kinerja profesionalnya. Si pemain bisa gantung sepatu atau masuk rumah sakit jiwa.
Agar dikemudian hari tidak terjadi kegagalam dalam eksekusi tendangan pinalti, maka diperlukan referensi berupa tips sukses mencetak gol dalam adu pinalti.Â
Selain itu juga untuk para pengamat sepakbola, komentator atau pembawa acara, penulis bola, pejudi bola, serta pecinta sepakbola.
Adapun tips sukses mencetak gol pinalti sedang dikerjakan. Jadi belum bisa dirilis saat ini karena konsepnya sedang dalam pematangan.
Tips tersebut saya tulis dari pengalaman selama karier sebagai pemain bola pada masa muda di tingkat klub lokal di Antartika, yang sudah teruji pada berbagai pertandingan tingkat klub, maupun even tujubelasan, even menyambut tahun baru, ulang tahun Pak Lurah serta even memeriahkan pesta gawai panen padi.Â