Babak seleksi 16 besar memuat aura mistis, yang seringkali memunculkan keajaiban dan suasana dramatis. Tim juara grup yang tadinya selama babak penyisihan sangat superior, bisa saja dikalahkan tim runer up atau urutan ketiga.
Terdapat 3 tim superior juara grup secara kuantitas atau statistik yakni Italia, Belanda dan Perancis yang mendapatkan lawan "relatif lemah" yakni Austri, Ceko, Swiss. Lemah bukan berarti gampang dikalahkan, bahkan secara kualitas tim lemah itu permainannya relatif berimbang dengan tim superior tadi.Â
Namun begitu, tetap akan sangat dramatis, atau sulit diterima bila tim superior Italia dikalahkan Autria. Belanda dikalahkan Ceko, dan seterusnya. Di dunia ini, penggemar tim Italia sangat banyak, demikian juga Perancis dan Belanda.Â
Ketiga negara ini merupakan representasi gaya permainan sepakbola Eropa. Mereka memiliki tradisi juara, dan sejak dahulu sudah sangat disegani di dunia.Â
Bakal banyak penggemar tim superior tersebut marah, menangis, sesak dada atau kecewa bila timnya kalah. Cilakanya bila kekalahan itu ditentukan pada menit akhir pertandingan. Tim superior kecolongan gol akibat kecerobohan para pemainnya.
Padahal selama pertandingan tim juara grup itu bermain bagus dan sangat dominan. Lawan diborbardir dengan serangan-serangan hebat, seolah kemenangan hanya soal waktu. Tapi tanpa ampun mereka  harus mengepak koper, pulang kampung dan "masuk kuburan"!Â
Pada saat itulah arena sepakbola Euro 2020 memunculkan peristiwa dramatis di lapangan hijau, di tribun penonton dan berjuta pasang mata di depan televis. Drama itu nyata...
----
peb062021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H