Memang bukan saudara, tapi Indonesia bukan orang lain bagi Belanda. Begitu juga sebaliknya. Masing-masing punya satu kisah yang sama tentang suatu masa kebersamaan, serta berbagai peningggalan sebagai tanda, jadi modal membangun masa depan, dengan cara pandang baru.
Indonesia mengenal sepakbola pertama kali dari Belanda (Hindia Belanda) pada sebuah zaman yang bagi bangsa Indonesia di satu sisi merupakan sejarah kelam hidup dalam kolonialisme, namun di sisi lain mendapatkan banyak hal baru dan suatu pembelajaran untuk membangunkan kesadaran diri, menemukan harga diri serta membentuknya sebagai suatu bangsa besar.
Belanda membawa sepakbola (voetbal) ke Nusantara sekitar tahun 1914. Awalnya sebagai sebuah permainan baru kelas menengah atas, para tentara di tangsi-tangsi militer.
Orang-orang Belanda yang menyenangi voetbal butuh kawan bermain. Butuh kebersamaan di sela menjalankan kepentingan kolonialisme-nya.
Dalam perkembangannya voetbal makin dikenal rakyat biasa setelah sering diadakan atau dimainkan pada pasar malam di alun-alun berbagai tempat di nusantara, khususnya wilayah pulau Jawa. Bermula dari pasar malam inilah voetbal jadi permainan yang merakyat.
Induk organisasi sepakbola kemudian didirikan pemerintah Hindia Belanda tahun 1927 dengan nama Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB). Klub-klub sepakbola di nusantara (Indonesia) pada masa itu berdasarkan kelompok atau komunitas suku bangsa, atau wilayah bermukim. Penamaan klub masih berciri khas Belanda, karena birokrasi "Indonesia" masih dibawah pengaruh pemerintahan Hindia Belanda.
Dalam perkembangan lebih lanjut, voetbal menjadi alat politik anak bangsa setelah terbentuknya Voetbalbond Indonesia Jacatra (Persija) tahun 1925 dan Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) tahun 1930.
Sepakbola sebagai alat politik, yaitu untuk membangun semangat menentang penjajahan dengan strategi menyemai benih-benih nasionalisme di dada pemuda-pemuda Indonesia, membangkitkan spirit perjuangan dan cinta tanah air menuju cita cita kemerdekaan.
Beliau terkenal dengan Metode Coerver atau The Coerver Method, yaitu teknik sepakbola yang dihasilkan dari berbagai analisis pertandingan. dari teorinya itu Wiel Coerver mendapat julukan “The Albert Einstein of Football”.
Menurut Wiel Coerver, skill sepakbola bisa dihasilKan dari pendidikan akademik yang baik, yakni secara terstruktur dari pelatihan dasar penguasaan bola sampai dengan menerapkan taktik penyerangan berkelompok. Jadi sepakbola bukan semata bakat alam. Bukan hanya berbekal talenta.
Saat ini pengaruh Belanda masih ada di persepakbolaan Indonesia. Tercatat ada 13 pemain berdarah Belanda yang berkiprah di kompetisi Liga 1. Dari jumlah tersebut ada 7 pemain yang dinaturalisasi menjadi pemain Indonesia dan pernah memperkuat Timnas Indonesia pada pertandingan Internasional. Tersebutlah nama Ezra Walian, Raphael Maitimo, Diego Michiels,Sergio van Dijk, Stefano Lilipaly.
Kedekatan historis Indonesia-Belanda menjadi salah satu "Koentji" penting untuk membangun dukungan pada Timnas Belanda pada perhelatan Piala Eropa 2020 ( Euro2020).
Timnas Belanda yang bertarung di EURO2020 saat ini bukan tim kaleng-kaleng. Mereka telah membuktikannya. Bermain di grup C, mereka meraih point sempurna. Tiga tim lawan yakni ; Austria, Ukraina, dan Makedonia Utara berhasil dikalahkan.
Laksana pasukan perang, mereka memuat amunisi modern, lengkap, beserta para prajurit dengan skill tinggi, yakni pemain-pemain usia matang yang sarat pengalaman bermain di klub-klub besar dan bergengsi di Eropa, seperti ; Daley Blind (Ajax), Denzel Dumfries (PSV), Matthijs de Ligt (Juventus), Joël Veltman (Brighton), Stefan de Vrij (Inter Milan). Georginio Wijnaldum (Liverpool),Marten de Roon (Atalanta), Steven Berghuis (Feyenoord), Cody Gakpo (PSV).
Karena itulah Belanda hadir di Euro2020 untuk berprestasi, bukan cuma sebagai tim peserta biasa, yang usai babak awal segera mengepak kopernya.
Publik pencinta sepakbola di Indonesia wajib hukumnya mendukung Timnas Belanda!
Saya dukung Belanda agar bisa mencapai puncak final, kemudian bertemu tim kuat lainnya, yakni Italia. Ini merupakan pertarungan besar dan klasik. Sebuah final ideal Euro 2020. Mata duania akan mengarah pada final tersebut.
Saya berharap, semoga pada puncak final itu Belanda berhasil bermain sangat baik, dan kemudian Italia mengunggulinya. Tim Belanda dengan kebesarannya mempersilahkan tim Italia naik ke podium untuk menerima piala dan medali Euro2020.
----
peb06/2021