Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Semua Timnas di Asia Tenggara Mustahil Juara Dunia Sepak Bola

9 Juni 2021   19:50 Diperbarui: 10 Juni 2021   02:10 1901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mantan pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy di depan pers mengatakan seolah mustahil negara-negara Asia Tenggara jadi juara dunia Sepakbola. Kontan saja banyak netizen dan pecinta sepakbola berang. Di media sosial, Simon McMenemy diserang dengan berbagai perkataan.

 "Harus dikatakan bahwa tim-tim di kawasan ASEAN tidak cukup kuat dan mampu memimpikan Piala Dunia, karena perbedaan dengan tim-tim top Asia masih jauh" (Simon McMenemy, sumber bolasport.com)

Simon McMenemy dulu dipecat PSSI gegara gagal mengangkat prestasi timnas Indonesia di fase pertama kualifikas Piala Duni Zona Asia. Timnas Indonesia kalah di semua laga yang dilakoni sehingga menempati posisi juru kunci, dan mendapatkan nilai 0. Artinya tidak ada point sama sekali. 

Setelah dipecat PSSI, posisinya digantikan Shin Tae-yong (STY) dari Korea Selatan, yang saat ini mendampingi Timnas Indonesia baru menyelesaikan sisa laga di Dubai, Uni Emirat Arab. 

Gara-gara kegagalan Simon McMenemy, sisa laga itu sama sekali tak mempengaruhi posisi Timnas Indonesai di grup, yakni tetap sebagai juru kunci di grup G Zona Asia.

Simon McMenemy, mantan pelatih Timnas Indonesia. Sumber gambar bolasport.com
Simon McMenemy, mantan pelatih Timnas Indonesia. Sumber gambar bolasport.com

Apakah Simon McMenemy membuat pernyataan itu karena "sakit hati" pernah dipecat PSSI? Tidak ada yang tahu pasti. Bila dilihat konteks nya Asia Tenggara (ASEAN), maka lingkup wilayahnya/negara lebih luas, bukan tertuju pada Indonesia saja.

Pernyataan Simon McMenemy bukanlah bermaksud menghina atau merendahkan entitas sepakbola Asia Tenggara. Melainkan sebuah telaah kritis, yang kiranya bisa dijadikan masukan untuk melihat sudah sampai dimana pencapaian timnas-timnas yang ada di Asia Tenggara ditengah persaingan sepakbola dunia saat ini. Dengan begitu, Timnas di Asia Tenggara bisa merencanakan masa depan persepakbolaannya untuk mentas di level dunia.

Secara fakta dan data timnas-timnas di Asia Tenggara memang tidak mungkin juara dunia, bahkan tak mungkin hanya sekedar tampil di fase Final Piala Dunia, khususnya untuk rentang waktu dekat ini.

Kualitas sepakbola Asia Tenggara masih jauh tertinggal dengan negara-negara lain yang langganan masuk fase final Piala Dunia. Bahkan di tingkat Asia, timnas-timnas di Asia Tenggara masih kalah dengan sejumlah timnas belahan Asia lain yang sudah langganan mewakili benua Asia di Piala Dunia seperti Korea Selatan, Jepang, Arab Saudi, China, dan lain-lain.

sumber gambar ; bolasport.com
sumber gambar ; bolasport.com

Sejarah mencatat, sejak dimulainya even Piala Dunia tahun 1938, belum pernah ada timnas dari Asia Tenggara yang mewakili benua Asia untuk tampil di even Final Piala Dunia sepakbola. Dulu, "Indonesia" pernah tampil dengan nama Hindia Belanda, jadi bukan Indonesia sebagai negera merdeka seperti sekarang ini. Walau para pemain Hindia Belanda tersebut didominasi orang-orang Indonesia.  Jadi, Indonesia tidak bisa mengklaim pernah ikut Piala Dunia. Kalau pun ada sebagian pecinta bola Indonesia yang mengaku-ngaku, aku cuma bisa tersipu-sipu...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun