Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menolak Undangan Silaturahmi Lebaran, Gimana Caranya?

12 Mei 2021   23:02 Diperbarui: 13 Mei 2021   01:20 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua orang kerabat yang masih hubungan keluarga dengan saya meninggal terpapar Covid19. Begitu juga teman/kolega kerja saya dan istri. Bikin sedih, ditambah tidak bisa pergi melayat karena prosedur covid.

Saya sendiri pada bulan Pebruari lalu (sebelum vaksinasi) diduga terpapar Covid19 sehingga isolasi mandiri di rumah. Kok "diduga" ? 

Ceritanya, saat itu saya demam tinggi selama 2 hari.  Gejala sakit disertai demam itu mirip dengan gejala Covid19 yang sering saya baca di media. Lalu saya menghubungi asisten lapangan (site engineer) karena tidak bisa ke proyek dan minta perkembangan pekerjaan dikirim via WA saja.

Asisten saya itu setiap hari mendampingi saya di proyek. Dia lalu mengabarkan positif covid 19 dan saat itu sedang dirumah sakit menjalani isolasi ! Waduh pantas saja 2 hari saya tidak masuk dia tidak cari-cari...hahaha!

Saya memutuskan Isolasi Mandiri selama lebih dari 14 hari, dimulai sejak asisten saya mulai isolasi di rumah sakit. Saya cuma di kamar dan tidak kontak dengan anak-anak. Saya istirahat, dan makan makanan bernutrisi tinggi sambil menahan rasa sakit sekujur tubuh. Saya pikir, kalau sampai sesak nafas atau gejala lanjut barulah  ke rumah sakit.

sumber gambar : canva.com
sumber gambar : canva.com

Kembali ke undangan silaturahmi Lebaran tadi, setelah dipikir-pikir akhirnya kami sepakati akan tetap pergi ke rumah tante tersebut, tapi tidak saat hari-H open house/silaturahmi besar, melainkan beberapa hari kemudian setelah hari Lebaran. Dengan terlebih dahulu bikin janji. 

Kami pikir maknanya masih sama, dan dalam suasana lebaran. Tidak hadir pada undangan open house keluarga besar bukan berarti tidak menghormati hari raya Lebaran. Silaturahmi tetap dilakukan, hanya cara dan waktunya perlu disiasati karena situasi dan kondisi dulu beda dengan sekarang. 

Alasan tidak bisa hadir saat silatuhami besar --open house--itu kami "karang-karang" sendiri. Kami sampaikan bahwa masing-masing ada acara di tempat lain yang sudah lama direncanakan.

Saya sendiri ada acara di vila kebun milik kawan di pinggiran sungai yang letaknya relatif jauh dari kota. Rencananya akan memancing ke pulau seberang dengan beberapa kawan. Sedangkan istri dan anak-anak di rumah saja. Mereka mau beres-beres rumah, ngurus tanaman dan bersantai.

Kami berharap, tidak ada razia oleh pihak keluarga yang berlebaran itu ke rumah kami untuk membuktikan bahwa kami memang "sibuk" acara di tempat lain. Heu heu heu...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun