Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Final Bebuyutan Persija Vs Persib, Derbi Indonesia Penyembuh Luka

22 April 2021   04:07 Diperbarui: 22 April 2021   16:01 1290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Persija dan Persib terlibat adu mulut, sumber gambar kompas.com

Akhirnya babak final dalam 2 leg event Menpora Cup mempertemukan dua klub besar dan legendaris, yakni Persija Jakarta dan Persib Bandung. Ini adalah final ideal, dengan tanpa mengecilkan kapasitas klub-klub lain peserta turnamen yang sudah terlebih dulu tersisih.

Klub Persija Jakarta dengan julukan Macan Kemayoran dan Persib Bandung dengan julukan Maung Bandung merupakan musuh bebuyutan di blantika sepak bola negeri ini. 

Pada event sepak bola apapun Persija gengsi dikalahkan Persib, sebaliknya Persib gengsi takluk ditangan Persija Jakarta. Kedua klub tersebut masing-masing "tak malu dan rela" dikalahkan klub lain, asalkan bukan dari musuh bebuyutannya.

Andaikan masing-masing klub itu bertanding dan kalah lawan klub divisi 2 Rans Cilegon FC yang baru dibeli artis Raffi Ahmad, Persija Jakarta maupun Persib Bandung masih bisa tidur nyenyak. 

Banyak narasi bisa diciptakan untuk 'ngeles' atas kekalahannya. Tapi bila Persija Jakarta kalah lawan Persib Bandung atau sebaliknya, maka tak ada ruang dan kata mereka untuk narasi 'ngeles'. Heu heu heu...

Perseteruan keduanya bukan hanya pada tingkat teknis permainan dan manajemen klub, namun juga merambah secara kronis di kalangan pendukungnya, yakni Jakmania (Persija Jakarta) dan Bobotoh (Persib Bandung). Kedua pendukung tersebut sama-sama militan, dengan jumlah anggota yang besar.

Pemain Persija dan Persib terlibat adu mulut, sumber gambar kompas.com
Pemain Persija dan Persib terlibat adu mulut, sumber gambar kompas.com
Sejarah sepak bola Indonesia mencatat perseteruan itu pernah menciptakan saling boikot, adu nyinyir, adu mulut, adu pukul, adu pengerusakan fasilitas umum dan bahkan sampai menimbulkan korban jiwa. Kedua pihak saling melukai dengan caranya. Luka yang terus muncul hampir di setiap pertemuan.

Perseteruan kedua klub besar itu disebut-sebut sebagai perseteruan abadi, sulit didamaikan, dan menjadi "bahaya laten"--- walau sudah beberapa kali secara resmi didamaikan namun sewaktu-waktu bisa tumbuh lagi.

Namun uniknya bila pemain dari masing-masing klub itu dipanggil masuk tim nasional, mereka bisa bersatu dan akur membela Merah Putih. Tidak ada rivalitas seperti di klub. Inilah indahnya dunia rivalitas pemain sepak bola! Harusnya para pendukung masing-masing klub bisa berkaca dan belajar dari hal tersebut.

Dalam perjalanan sejarah sepak bola negeri ini, kedua klub memang layak masuk jajaran klub legendaris hingga kini. Mereka selalu berada dalam ring klub elit, walau ada masa-masa tertentu masing-masing pernah terpuruk dari Divisi Utama ke Divisi 1. Namun  mereka selalu bangkit untuk kembali masuk jajaran peringkat elit. 

Mereka tak pernah hilang ditelan zaman! Bandingkan dengan klub lain, misalnya Perseman Manokwari, yang pernah jadi klub elit dan begitu disegani pada masa lalu namun kini tak pernah lagi muncul di jajaran elit sepakbola negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun