Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Dengan Strategi dari Blok ke Blok, Vietnam Kubur Timnas Indonesia

15 Oktober 2019   21:37 Diperbarui: 16 Oktober 2019   08:05 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : superball.bolasport.com

Timnas Vietnam berhasil menggali kuburan yang dalam untuk Timnas Indonesia, dengan skor kemenangan telak 3-1. Babak pertama timnas sudah ketinggalan satu gol. Vietnam menambah 2 gol lagi di babak kedua. 

Sedangkan satu gol penghibur Timnas Indonesia dicetak Irfan Bachdim yang masuk di menit ke-80 sebagai pemain pengganti. Sebuah pergantian pemain yang relatif terlambat dilakukan Coach Simon McMenemy.

Laga itu merupakan kekalahan keempat Timnas Indonesia dari empat laga yang sudah dimainkan. Peluang untuk lolos fase grup G zona Asia sudah hampir tertutup, biarpun pada empat sisa laga nanti Timnas Indonesia memenangkan semua pertandingan.

Melihat performance buruk Timnas Indonesia selama empat laga yang lalu maka hal itu memang sangat mustahil.

Keuntungan sebagai tuan rumah dengan mendapatkan dukungan penonton merupakan modal bermain cepat Timnas Indonesia. Namun strategi Vietnam bermain secara rapat dari kaki ke kaki antar pemainnya mampu meredam gaya permainan Indonesia.  

Vietnam sangat sabar menghadapi permainan Timnas Indonesia yang grusa-grusu tanpa pola yang jelas. Timnas Vietnam membangun teamwork di semua lini secara merata sehingga terbangun organisasi pertandingan yang rapi dan mampu menguasai pertandingan sejak babak pertama hingga babak akhir pertandingan.

sumber gambar ; tribunnews.com
sumber gambar ; tribunnews.com
Permainan Vietnam di bawah komando sang kapten tim Que Ngoc Hai sangat disiplin memainkan bola dari kaki ke kaki dan dari blok ke blok, mulai dari wilayah sendiri sampai menuju wilayah serang di depan gawang timnas Indonesia. Permainan tersebut terlihat sangat sederhana namun mematikan.

Mereka terlihat sangat paham apa yang harus dilakukan ketika sedang menguasai bola. Dengan strategi itu, jarak antar pemain Vietnam menjadi rapat sehingga memudahkan kontrol untuk terus menguasai bola, untuk melakukan tekanan, dan bila kehilangan bola mereka bisa cepat merebutnya kembali.

Dengan strategi dari kaki ke kaki dan blok ke blok itu, Timnas Vietnam perlahan-lahan menggali kuburan bagi Timnas Indonesia. Dan cara itu sangat jitu. Terbukti perolehan skor kemenangan 3:1 yang cukup telak mereka raih.

Bertolak belakang dengan Timnas Indonesia yang bermain tanpa pola yang jelas, terutama di lini tengah dan depan sehingga serangan yang dibangun selalu mentah. Beto yang menjadi target man di depan gawang lawan bermain tanpa pasokan bola yang berarti.

Sedangkan Evan Dimas yang diharapkan mampu menjadi dirigen di lini tengah malah terlalu sibuk di bawah untuk menghalau serangan permainan Vietnam yang bermain secara dingin.

Sementara di lini belakang, center back Yanto Basna seringkali melakukan blunder. Dua gol Vietnam ke gawang Timnas Indonesia merupakan hukuman dari aksi blunder Yanto Basna.

Gaya permainan Timnas Indonesia seperti itu tanpa perubahan dari babak pertama sampai akhir memudahkan Timnas Vietnam mengembangkan gaya permainan blok ke blok hingga mampu menggali kuburan yang dalam untuk Timnas Indonesia, sekalian menjebloskannya.

Hal ini makin parah karena Coach Simon Mc Menemy yang sama sekali tidak segera melakukan perubahan strategi, misalnya dengan pergantian pemain yang bertipe lebih menyerang. Entah apa yang ada di pikiranya saat Timnas tertinggal dan para pemain di lapangan dalam tekanan serta kehilangan visi bermain.

Lubang kubur yang dalam buatan Timnas Vietnam itu menjadikan Timnas Indonesia menempati urutan juru kunci Grup G zona Asia dengan nilai 0, memasukkan 3 gol, dan kemasukan 14 gol. Hampir mustahil Timnas Indonesia lolos dari grup G kualifikasi Piala Dunia kali ini.

Sisa laga Timnas Indonesia nanti hanya menjadi ajang syarat memenuhi jadwal pertandingan, sembari mencari pengalaman bertanding internasional.

"Tapi sampai kapan ini terus terjadi?  Sampai kapan, Bang Oma? Aauggh!"

"Aku rapopo, Ani...."

"Tidak Bang Oma! Tidaaaak!"

----

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun