Dengan semua itu, Gibran bisa mendapatkan "Tuah" yang bisa mengangkat kepercayaan publik padanya. Seperti kata pepatah "Buah mangga jatuh tidak jauh dari pohonnya".
Namun dengan melihat dari kiprah Jokowi sebagai Presiden RI, posisi Gibran justru rentan mendapatkan resistensi sebagian publik karena berbagai kebijakan Jokowi seringkali mendapatkan pertentangan. Berbagai penolakan dan "ribut-ribut" politik justru terjadi di Solo dan sekitarnya.  Apalagi konstelasi politik nasional sedang tidak kondusif di berbagai wilayah Indonesia  akibat manuver berbagai kelompok politik dan masyarakat.
Dengan melihat "Geopolitik" lingkup wilayah Solo dan konstelasi politik nasional, peluang Gibran menjadi gampang-gampang susah. Tidak semudah memetik buang mangga di pekarangan sendiri.
---
 Peb24/09/2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI