Kelompok masyarakat (koorporasi-negara) membentuk sistem politik, ekonomi, hukum, dan lain-lain yang canggih untuk menguasai yang lemah tanpa disadari si lemah. Dengan ilmu pengetahuan dan sains manusia menggunakannya untuk menundukkan dan meneror manusia lainnya.
Di sisi lain, hal tersebut menimbulkan konsep-konsep berpikir atau paham yang baru, yang satu sama ada yang saling mendukung dan saling bertentangan.Â
Sebagian kalangan menganggap kondisi ini sebagai chaos, yang berarti sebuah kekacauan, tidak adanya aturan atau tata tertib. Ilmu pengetahuan dan sains yang awalnya untuk membebaskan diri dari belenggu dan penindasan, dan untuk kesejahteraan hidup manusia bersama, kemudian bergeser menjadi alat untuk 'kembali' membelenggu (sekelompok) manusia lain.
"Kita sadar ndak, ya?"
"Iiiiih..sadar dong beib..."
"Sookorr ! Heu heu heu..."
----
Peb15/09/2019
#Catatan : artikel ini pernah saya kirim dan dimuat di pontianakpost (grup JawaPost), diposting untuk kompasiana  dengan sejumlah perombakan agar lebih nganu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H