Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Blunder Kampanye Akbar di GBK, Prabowo Tak Mampu Menebusnya pada Debat Capres

14 April 2019   16:22 Diperbarui: 14 April 2019   16:34 5888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber gambar : kompas.com
sumber gambar : kompas.com
Dalam memberikan argumentasinya, Prabowo keceplosan menyalahkan presiden terdahulu. Dia tidak mampu mengendalikan emosi di dalam penyampaian pikirannya (argumentasi) sehingga logikanya melompat-lompat, tidak terstruktur, keluar dari topik utama, dan dangkal.

Dalam diri Prabowo sebenarnya mengakui berbagai keberhasilan pemerintahan Jokowi di berbagai bidang. Mustahil Prabowo tidak membaca berita yang valid dan mengetahui berbagai apresiasi lembaga dunia dan negara-negara tetangga terhadap kebangkitan ekonomi Indonesia dibawah kepemimpinan Jokowi.  

Bisa jadi, apa yang dicapai pemerintahan Jokowi saat ini adalah serupa impian Prabowo untuk menjadikan Indonesia Macan Asia. Saat ini, Indonesia sedang bertransformasi menjadi Macan Asia. Maka impian Prabowo itu tercapai, walau tidak dibawah kepemimpinannya. Don't worry, general...be happy. Negara ini milikmu jua....

Dua blunder besar Prabowo di depan publik dalam waktu seminggu telah menunjukkan dirinya tidak layak untuk memimpin bangsa yang besar seperti Indonesia. Bangsa yang kaya sumberdaya alam dan budaya. Bangsa yang memiliki wilayah satu dengan lainnya secara geografis relatif sulit, dari Sabang sampai Marauke. Dari Miangas sampai Rote.  

Untuk negara besar seperti Indonesia, butuh pemimpin yang bisa berpikir jernih, mau mendengar semua komponen bangsanya. Pemimpin yang paham ekonomi makro dan mikro. Pemimpin yang fokus bekerja, bukan sibuk mempermasalahkan presiden masa lalu.

Pemimpin seperti itu tidak ada dalam diri Prabowo, melainkan Jokowi.

----

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun