Lalu kenapa baru saat ini dan secara tiba-tiba mundur? Angin apa yang mendorong dia mundur? Publik ramai berpretensi ini-itu. Tercipta opini. Namun sebenarnya hal ini masih merupakan jadi misteri.
Didalam misteri itu. Segala faktor kemungkinan bisa menjadi inspirasi dirinya untuk mengambil keputusan mundur. Termasuk kemungkinan inspirasi dari  "setelah baca kehebatan Vietnam" tadi. Dan peristiwa itu terjadi ketika beliau "tidak pergi ngapel dan memilih leyeh-leyeh sambil baca berita".
Di dalam penyataan verbal seseorang, ada faktor insipiratif yang tersembunyi, Â yang mendorongnya membuat keputusan besar. Namun, alasan inspiratif itu (seringkali) tidak terungkap di ruang publik dengan berbagai alasan ; etika, stabilitas lembaga, dan lain sebaiknya.
Alasan inspiratif tadi dijadikan "milik pribadi" orang tersebut. Disimpan di ruang privat sebagai catatan sejarah dirinya.Â
Lalu, apakah alasan inspiratif yang tersembunyi itu bisa diketahui? Bisa!
Dalam metode ilmiah, ada yang namanya "In-depth Interview". Metode ini dikategorikan "Metode Penelitian Kualitatif".
Secara sederhana"In-depth Interview"  diartikan sebagai proses memperoleh atau  menggali informasi/keterangan secara mendalam, terbuka, dan suasana hati yang bebas, dengan cara tanya jawab cara sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.
Adapun syarat atau ciri khusus wawancara mendalam ini adalah keterlibatan si Pewawancara yang relatif lama dan mendalam di kehidupan responden/informan. Dari situ terbangun "chemistry", hubungan antar pribadi/individu, dan  saling percaya. Â
Metode ini untuk mendapatkan sebuah informasi "murni dari lapangan" dari sekian banyak informasi dalam sebuah fenomena besar. Informasi tersebut bersifat rahasia, namun bisa juga tidak, tergantung kesepakatan pewawancara dengan orang yang diwawancarai (responden) . Namun umumnya bersifat "off the record". Pewawancara yang baik akan menjaga rahasia hasil wawancara atau informasi yang diperolehnya. Dia menggunakan informasi "rahasia" itu untu dijadikan data tambahan yang penting untuk diolah lagi bersama informasi lainnya.
Pada kehidupan sehari-hari, yang "bisa" melakukan "In-depth Interview" adalah orang terdekat, misalnya istri, orang tua, adik, teman/sahabat sejati yang tak pernah putus komunikasi/interaksi, teman seperjuangan dan lain-lain--yang mampu menciptakan relasi intim dan 'kepercayaan" antar dua pihak.