Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Debat Capres Soal HAM dan Terorisme Bisa Menjadi "Kuburan" Prabowo/Sandi

16 Januari 2019   12:54 Diperbarui: 17 Januari 2019   00:27 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : tempo.co

Dibandingkan Jokowi, Prabowo sangat rentan disorot soal HAM dan Terorisme karena latarbelakang milter masa lalunya dan kedekatannya pada kelompok ormas Islam radikal saat ini. Bagaimana dia menjawab persoalan itu dalam debat capres?.

Adanya terorisme bisa membuat rakyat ketakutan, serta bangsa dan negara jadi berantakan.  Adanya pelanggaran HAM, bisa menjadikan situasi sosial kacau karena hak hidup rakyat dizolimi penguasa. Maka tak salah bila kedua hal itu masuk dalam tema dabat capres, agar rakyat bisa mengetahui latar belakang si  calon presiden dan komitmennya pada persoalan penegakan HAM dan penanganan terorisme.

Isu pelanggaran HAM oleh Prabowo semasa aktif di militer selalu menjadi gorengan politik yang tak pernah usai. Hal itu terbentuk bukan tanpa sebab. Gelapnya penyelesaian pelanggaran HAM yang diduga dilakukannya saat itu membuat publik tak pernah puas. Ada yang masih disembunyikan atau belum clear, misalnya penghilangan sejumlah aktivis dan mahasiswa.

Bagi Prabowo sendiri mungkin semua itu dianggap sudah selesai, yakni dengan pemberhentian dirinya dari dinas kemiliteran. Dia "dipecat" dari jabatan terakhir saat berpangkat Letjen (Letnan Jenderal). Tapi dimana keberadaan sejumlah aktivis yang diculik? Apa yang lakukan tentara pimpinan Prabowo terhadap mereka? Kalau mereka mati, dimana kuburannya?

sumber gambar ; kompas.com
sumber gambar ; kompas.com
Bandingkan dengan perang. Dalam perang resmi sekalipun, tentara yang menjadi korban akan mendapat perlakuan manusiawi. Bila luka-luka akan dirawat. Sejauh kondisi memungkinkan, bila tewas maka jenazahnya akan dikembalikan ke kesatuan atau keluarganya. Sementara pelanggran HAM yang dilakukan Prabowo saat di militer, yang dihadapinya adalah masyarakat sipil, rakyatnya sendiri,  bukan tentara perang. Ini yang menjadikan isu HAM yang melekat pada dirinya menjadi sensitif.

Soal pelanggaran HAM yang lekat dengan rezim Soeharto pada masa Orde Baru,  Prabowo menjadi bagian yang dekat dengan Soeharto--pimpinan Orde Baru masa itu. Prabowo merupakan  menantu Soeharto (saat itu).

Kini sebagian platform Orde Baru dia pakai untuk memimpin Indonesia bila kelak terpilih jadi presiden. Bagaimana dia menjelaskan relevansi semua itu demi Indonesia ke depan?

Saat ini di dalam kelompok politik Prabowo/Sandi terdapat sejumlah ormas Islam garis keras dekat dengannya. Kelompok-kelompok itu, sebut saja FPI, FUI, HTI dan beberapa lainnya memberikan dukungan politik kepada Prabowo/Sandi.  Apa timbal balik politik Prabowo/Sandi terhadap mereka?

Di sisi lain, sejumlah aksi terorisme di tanah air selama pemerintahan Jokowi/JK telah mengguncang keamanan negara dan rasa damai rakyat. Aksi teror itu didasarkan pada pemahaman Islam yang radikal dan fanatisme buta. Sejumlah kelompok Islam radikal yang berada di sekeliling politik Prabowo/Sandi seolah diam terkait aksi teror itu. Bagaimana Prabowo menjelaskan semuanya?

Debat capres 2019 tentu ajang yang serius. Persiapan tim Prabowo/Sandi untuk menjawab semua itu tentu sudah dilakukan di internal tim. Namun persoalan kemudian adalah cara mengkomunikasikannya secara tepat.

Yang tampil di depan adalah Prabowo/Sandi, bukan tim pemenangan. Ketika debat berlangsung, ada suasana tertentu (tekanan) terbentuk di panggung yang menuntut kecakapan pemilihan kata-kata dan sudut pandang  untuk menjelaskannya.  

Di sisi lain berdasarkan sejumlah peristiwa masa kampanye lalu, dengan selera humornya yang unik, improvisasi komunikasinya diluar perkiraan, Prabowo seringkali terpeleset lidah dalam mengungkapkan pemikirannya. Akibatnya terbentuk stigma kebohongan Prabowo. Rakyat dibikin heboh, timbul resah dan ketakutan.

Cara berpikir dan berkomunikasi dengan  tuntutan suasana panggung debat---terlebih ada beban masa silam--menjadi penting sekaligus rawan interpretasi yang salah dari publik pendengar, yang kemudian membentuk opini dan stigma tertentu. Disinilah tantangan besar terhadap Prabowo/Sandi dalam debat capres.

Bila tidak awas, soal HAM dan Terorisme akan menjadi kuburan politik bagi mereka. Kita tunggu saja. Aku sih rapopo...

----

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun