Pak SBY dengan bekal pengalaman tersebut bisa melakukan 'pendampingan politik yang intensif dan melekat' terhadap Sandiaga Uno yang berposisi cawapres. Misalnya dengan cara memberikan kontribusi data, pemahaman, tata cara, dan lain-lain. Begitu juga soal komunikasi politik dalam masa kampanye.Â
Dengan demikian diharapkan, performance politis Sandiaga Uno menjadi lebih elegan di hadapan publik. Hal untuk mengangkat citra Koalisi Adil Makmur, dan untuk mengimbangi gaya "koboy dan urakan" Prabowo sehingga Koalisi Adil Makmur tidak terjerumus pada stigma "kebohongan".
Namun yang terjadi saat ini, Sandiaga Uno berjalan sendiri dengan caranya "mengikuti bayang-bayang Prabowo". Ketika Prabowo melakukan blunder kebohongan, Sandiaga Uno pun permisif melakukan hal yang sejenis. Kondisi itu "ditambah" dengan adanya Andi Arief yang agresif pada bayang-bayang Prabowo tersebut. Andi Arief seolah berperan "meng-endorse" berbagai blunder kebohongan Prabowo/Sandi. Dalam hal ini, masa depan politik Sandiaga Uno rentan hancur, seandainya pasangan Prabowo/Sandi gagal memenangkan Pilpres 2019.
Ada dua hal besar yang bisa dipertanyakan. Pertama, kebohongan (blunder) tersebut seolah merupakan pembiaran-- dengan endorse Andi Arief. Apakah pembiaran tersebut untuk menggembosi Sandiaga Uno yang kemungkinan akan menjadi pesaing AHY pada kontestasi pilpres 2024? Kedua, apakah tidak dominannya peran AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) di muka publik pada kampanye Koalisi Adil Makmur disengaja supaya nama baiknya tidak terkena stigma negatif dari cara kampanye Koalisi Adil Makmur?
Semoga saja dua pertanyaan tersebut tak lebih dari sebuah halusinasi atau imaginasi liar semata. Maklum saja, dinamika politik yang keras namun mudah dibentuk ke sana-ke sini karena sifatnya yang cair seringkali memunculkan beragam interpretasi, persepsi dan opini berdasarkan rangkaian fakta atau peristiwa lain yang menyertainya.
Semoga saja ke depannya semua baik-baik saja. Tidak ada saling dusta, penggembosan, atau saling menunggangi. Kalau aku yang menggembosi halusinasi sendiri, aku sih rapopo...
Peb 15/01/2019
Tambahan sumber referensi berita  :  1, 2, 3, 4, 5, 6
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H