Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Politik Kebohongan, Peran SBY dan Tabungan Politik

14 Januari 2019   04:28 Diperbarui: 17 Januari 2019   04:19 1626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : tribunnews.com

Dalam konteks koalisi, lewat Andi Arief, setidaknya Demokrat menunjukkan peran untuk bisa mendapatkan 'hati' Koalisi Adil Makmur. Seandainya Prabowo/Sandi memenangkan Pilpres 2019, Demokrat bisa mengklaim dirinya  ikut berjasa.

Pembiaran pada Andi Arief juga  untuk menggeser peran kader PAN dan PKS yang belakang ini melempem, padahal sebelumnya tampil dominan di kubu Prabowo/Sandi. Peraihan "Pembohong Award" bersama Prabowo dan Sandi sebagai "bukti legitimated" sehati dan sejiwanya Andi Arief dalam perjuangan.

sumber gambar : kompas.com
sumber gambar : kompas.com
SBY Kadung Basah

Berada di kubu Prabowo/Sandi sebagai "tamu" membuat posisi SBY dan Demokrat tidak nyaman dan tidak optimal. Namun kondisi itu harus dijalani. Citra sebagai bagian dari "Pembohong" harus mereka terima, walau tidak semasif Prabowo/Sandi. 

Demokrat dan SBY sudah kadung basah, ya mandi sekalian. Sambil mencuri kesempatan agar bisa keramas, cukuran, gosok gigi serta pedicure dan manicure di "kamar mandi mewah" kubu Prabowo/Sandi. Disitu Demokrat melakukan perawatan diri biar segar dan wangi. Potensi nilai minus dan plusnya sudah bisa mereka dapatkan. Tinggal memilih prioritas dan strategi untuk dijadikan modal politik memenangkan AHY tahun 2024.

Hidup itu pilihan, begitu juga berlaku di dalam politik. Hanya bedanya dalam politik, semua bisa dipilih bersamaan karena dinamika politik memungkinkan pelakunya berperan banyak dan berwajah lebih dari satu. Demokrat terbiasa dan mahir bermain politik dua kaki, tinggal mengatur kecermatan penggunaan kekayaan amunisi politik yang tidak dipakai dalam kubu Prabowo/Sandi.

Taktik ball possession dan zona marking Demokrat harus ketat, agar amunisi politik yang dimiliki tidak habis sia-sia. Untuk penyerangan frontalnya, biar trio eksplosif Prabowo dan Sandi dibantu pemain sayap lincah Andi Arief saja.  

Demi AHY tahun 2024, biarkan saja kalau koalisi Adil Makmur mendapatkan serangan balik dari kubu Jokowi/Ma'ruf Amin--sejauh tidak merusak pertahanan Demokrat. Semua harus dilakukan hati-hati, jangan sampai justru SBY dan Demokrat mendapatkan kartu merah. Kalau itu terjadi, aku sih rapopo...

----

peb14/01/2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun