Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Politik Kebohongan, Peran SBY dan Tabungan Politik

14 Januari 2019   04:28 Diperbarui: 17 Januari 2019   04:19 1626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stigma "Pembohong" lekat pada pasangan Prabowo/Sandi, dan juga koalisinya. Celakanya, di dalam koalisi itu ada Demokrat dan SBY. Artinya, Demokrat dan SBY berperan dalam kebohongan!

Hal itu "dipertegas" lagi ketika Andi Arief, bersama Prabowo dan Sandi diberi "Pembohong Award" oleh PSI. Award ini merupakan "bentuk legitimated" dari kasak-kusuk publik soal  citra pembohong kubu Prabowo.

Ketidakberdayaan SBY di dalam Koalisi Adil Makmur bagai sebuah karma politik dirinya di tengah gencarnya Prabowo/Sandi bermain. Aktifnya Andi Arief bermain dengan gaya Prabowo/Sandi menjadi campuran yang "merugikan" citra SBY dan Demokrat, namun di sisi lain bisa "menguntungkan" tabungan politik AHY untuk kontestasi pilpres tahun 2024.

Aspek Merugikan 

Pertama, citra SBY sebagai mantan presiden dua periode bisa rusak. Dia yang pernah berada dalam pemerintahan tentu tahu banyak bagaimana pemerintahan itu dijalankan. Ada proses, prosedur, perangkat, dan lain sebagainya.

Menjalankan pemerintahan tidak semudah pernyataan "Kebohongan Prabowo/Sandi". Percuma ada mantan presiden di koalisi itu kalau yang muncul adalah blunder atau kebohongan, seakan tidak tahu, tidak mengerti, tidak menguasi persoalan rakyat, masyarakat, negara dan bangsa. 

Sejarah akan mencatat, SBY seorang mantan presiden yang masih sehat dan aktif berpolitik berada di koalisi pembohong yang tidak perduli terhadap keributan-keresahan-ketakutan rakyat yang pernah dipimpinnya.

Kedua, citra dan elektabilitas Demokrat semakin terjun bebas karena berada di lingkungan koalisi yang tidak sesuai dengan citra dan cara berpolitik mereka selama ini. Citra partai besar yang pernah berkuasa lama, yang coba mereka bangun kembali usai terpuruk oleh para elit kadernya yang terjerat mega korupsi Hambalang. Demokrat sejatinya sedang membangun diri untuk 'meraih kembali jaman keemasan'  lewat performance AHY pada Pilpres 2024.

Aspek Menguntungkan

Serangkaian "kebohongan" Prabowo/Sandi berpotensi menyurutkan nilai investasi politik Sandiaga Uno pada Pilpres 2024. Jejak data digital Sandi selama kampanye 2019 terekam kuat di masyarakat. Hal ini menguntungkan AHY satu langkah, dengan catatan, AHY disimpan dan tidak usah ikut-ikutan tampil atau berlaku seperti Sandiaga Uno demi Prabowo.

Pembiaran terhadap elit Demokrat Andi Arief di dalam tabuhan gradasi ritme kebohongan Prabowo/Sandi merupakan salah satu cara menyusutkan investasi politik Sandiaga Uno. Andi Arief seolah loyal, agresif dan masif mendukung sesuai platform Prabowo/Sandi, namun dibalik semua itu, dia sedang melemahkan kubu Prabowo, khususnya Sandiaga Uno untuk kepentingan AHY di masa depan. Dalam hal ini, SBY atau AHY berhutang budi politik kepada Andi Arief.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun