Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pencarian Kata di Kereta

8 Januari 2019   23:41 Diperbarui: 9 Januari 2019   01:06 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku duduk di tepi jendela kereta api yang melaju. Kucari kata-kata di dalam deru mesin, dedaunan pohon, rerumputan, rintik hujan, sawah, bukit, sungai, rumah-rumah kampung.
Banyak kutemukan kata. Ada yang terselip. Mengintip malu-malu. Berlompat-lompatan. Dan ada yang tersaji telanjang seolah ingin cepat dijamah.

Ternyata, aku hanya sampai menemukan. Tapi tak pernah mampu mengumpulkannya. Semua yang kulihat menjadi pencuri yang menguras energiku. Dengan pesona, dirayunya naluri hingga lengah. Kemudian mereka bongkar pintu-pintu ruang keindahan yang kupunya.

Tadinya kukira serabut syaraf benak bisa cekatan meraup dan menyimpan kata-kata. Ternyata aku keliru. Benak tersandera mata, dan membiarkan semuanya terlewat laju kereta.

Kemudian, malam datang menghampiri. Sembari menjajakan kata-kata, diajaknya aku melupakan ketololan tadi.

Malam terus menggoda. Ditawarkannya banyak kemudahan, tapi aku tetap tak mampu. Kemalasan begitu kuat mendera.

Lalu,  tiba-tiba muncul rasa tak tega pada malam. Untuk itu kususun deretan kata di sini agar berkurang rasa bersalahku, masih di kereta yang melaju kencang.

---

Argo Parahyangan, 8/01/2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun