Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

7 Kontainer Surat Suara Tercoblos, Bilyar dan Politik Tanpa Tuan

4 Januari 2019   06:01 Diperbarui: 4 Januari 2019   09:38 1246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Surat suara (KOMPAS/MAHDI MUHAMMAD)

Keempat, Kubu capres Prabowo-Sandi pun sebenarnya dirugikan. Sejumlah peristiwa besar tahun lalu di internal kubu Prabowo, seperti "Jenderal Kardus", "Indonesia Bubar 2030", "Operasi Plastik Ratna Sarumpaet", "Tahu setipis ATM" dan lain-lain membuat publik heboh dan meragukan integritas politik kubu Prabowo. 

Dengan adanya kabar hoaks "tujuh kontainer surat suara tercoblos" maka mata publik akan tertuju pada kubu Prabowo. "Jangan-jangan ini ulah kubu Prabowo". Begitulah yang mungkin muncul di benak publik.

Secara redaksional, Andi Arief mungkin sudah benar. Dia tidak menuliskan pernyataan mengajak publik mempercayai atau meyakini ada tujuh kontainer surat suara tercoblos. Status twitter-nya sulit dibawa ke ranah hukum positif yang berlandaskan alat bukti langsung dan nyata pelanggar hukum.

Kabar tujuh kontainer surat suara tercoblos merupakan "Aksi Politik Tanpa Tuan" yang sengaja di hembuskan seseorang atau "kelompok anu" dengan tujuan politik. Aksi itu sudah memperhitungkan bisa menghindar jerat hukum bagi netizen yang mengabarkannya di media publik.

Aksi politik punya kemiripan dengan permainan bilyar. Bola utama (Cue Ball) disodok seorang pemain ke kumpulan bola (Objects Ball) tidak dimaksudkan untuk langsung masuk lubang (pocket), melainkan ada sejumlah singgungan sejumlah bola lain. Dari singgungan itu, targetnya adalah masuknya bola-bola yang memiliki point besar atau mempunyai potensi memudahkan kesempatan untuk melakukan banyak sodokan lanjutan secara berurutan.

Satu hal lagi, bilyar menganut cara "Salome" atau Satu Lobang Rame-rame. Artinya bila memungkinkan, poin bisa juga diraih secepatnya pada satu lobang saja. Sejumlah bola disodok dan dimasukkan pada satu lubang (pocket).

Kabar "surat suara tercoblos" dan "datangnya dari China" dalam satu kumpulan besar merupakan Object Ball yang memiliki point besar. Disinilah "Aksi Politik Tanpa Tuan" itu akan meraih keuntungan politiknya.

Jadi, kabar tujuh Kontainer surat suara tercoblos datang dari China hanyalah alat atau kendaraan untuk menuver politik semata. Namun secara logika, jumlah tujuh kontainer (sekitar 70 juta) surat suara tercoblos sangat tidak mungkin beredar dan menjadi alat kecurangan pemenangan pasangan capres Jokowi-Ma'ruf Amin, mengingat bahwa sistem Pemilu di Indonesia yang berlapis, baik birokrasi maupun para pihak penyelenggara di lapangan (KPU, Bawaslu, Saksi Parpol, Kepolisian).

Tujuh Kontainer bukanlah barang kecil yang mudah lewat begitu saja di sistem pelabuhan resmi Indonesia. Setiap barang dalam jumlah besar yang datang dari luar negeri tak akan lepas dari pemeriksaan dan pengawasan.

Sekarang publik tinggal menunggu siapa pemain utama penyodok "bola bilyar" surat suara tercoblos itu walau aksi tersebut sampai saat ini masih merupakan "Politik Tanpa Tuan". 

Semoga pihak aparat hukum bisa secepatnya menemukan si pemain hoaks tersebut. Kalau ternyata besok ditemukan, aku sih rapopo.

Peb 5/01/2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun