Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Pernyataan "Bohong" dan Handicap Kepemimpinan Prabowo-Sandi Masa Depan

5 Desember 2018   04:55 Diperbarui: 6 Desember 2018   05:00 2058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin sebagian publik masih secara membabi buta mengidolakan "kegagahan Prabowo" dan "kegantengan Sandi" untuk menjadi pemimpin negeri ini. 

Di sisi lain publik tersebut juga menikmati atau senang dengan pernyataan dan berita "bohong" yang keluar dari Prabowo/Sandi terhadap realitas publik itu sendiri karena adanya unsur pengidolaan (kultus personal) tadi.

Tapi di realitas kehidupan lain, mereka tidak juga bisa kenyang dan tak nyaman oleh kegagahan dan kegantengan. Mereka tidak bisa tenang menjalani hasil kepemimpinan Prabowo/Sandi tersebut yang tak jelas arah dan bentuknya sejak kampanye Pilpres sampai jadi pemimpin. 

Pada saat itulah handicap yang pernah Prabowo/Sandi lakukan (bikin) kemudian menjadi batu sandungan yang tak berkesudahan dalam masa kepemimpinan. 

Membuat pernyataan-pernyataan "bohong" --yang berkebalikan dari yang dilakukan pemerintahan Jokowi hanya akan mendegradasi citra kepemimpinan Prabowo/Sandi itu sendiri, terutama Sandi yang masih punya peluang maju di pilpres 2024. 

Kelak Sandi akan sulit lepas dalam citra negatif dari berbagai blunder politik saat masih bersama Prabowo di Pilpres 2019. Sementara terhadap Prabowo, sejarah akan mencatatnya dengan cara yang tidak lagi segagah saat masih jadi kontestan Pilpres 2019. 

Kalau orang gagah dan ganteng seperti aku sih rapopo.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun