"Saya minta kredit dari Bank Indonesia saya enggak bisa dapat. Apa lagi kalian, mantan Pangkostrad saja enggak bisa, apalagi tampang kalian, apalagi pakai jenggot. Tapi kita tidak gentar, kita tidak berkecil hati," (sumber)
Demikian lah pernyataan terbuka Prabowo, Capres nomor urut 2, Â saat sedang pertemuan dengan para relawannya.Â
Sekali lagi, pernyataan terbuka Prabowo tersebut bisa bikin kontroversi di ruang publik. Kenapa kontroversi?
Karena pernyataannya akan jadi perdebatan banyak pihak berdasarkan sudut pandang melihat atau mengartikan pernyataan itu. Bisa dengan cara serius, bisa dengan setengah serius, bisa pula dengan cara humor.
Bila dengan cara serius, maka orang akan mempertanyakan pengetahuan Prabowo tentang fungsi Bank Indonesia. Dari pernyataan Prabowo itu, orang beranggapan Prabowo tidak mengerti tentang Bank Indonesia. Tapi masak gitu, sih?Â
Bank Indonesia memang banyak duitnya. Hampir seluruh duit negara Indonesia berada  di Bank Indonesia. Tapi Bank Indonesia bukan penyalur kredit pinjaman kepada individu atau coorporate. Itu aturannya.
Lalu apa fungsi Bank Indonesia? Kan ada kata "Bank" nya. Kalau "Bank" itu kan harusnya bisa tempat nabung. Tempat mengajukan pinjaman. Tempat kerja. Tempat ngeceng, dan lain sebagainya.Â
Tentu saja tidak. Contohnya, ada "Bank  Sperma".  Walaupun sebuah "Bank" tapi tidak bisa menyalurkan kredit. Anda pun tidak bisa menabung uang anda ke Bank Sperma. Mau, ngeceng di Bank Sperma? Silahkan, tapi siap-siap saja kalau diplototin banyak orang yang penuh curiga. Mau kerja di Bank Sperma? Bisa. Jangan berharap anda bergelut dengan tumpukan uang. Yang ada, anda ngurusin tabung berisi Sperma banyak orang. Heu heu heu...
Contoh lain lagi, Bank Peb. Dia itu bukan tempat menyimpan uang. Bukan pula sebagai penyalur kredit pinjaman. Sampai matahari terbit dari Utara. Sampai Timnas Indonesia juara Asia, bahkan juara Piala Dunia sekalipun tak akan pernah Bank Peb menerima nasabah untuk menabungkan uangnya. Begitu juga menyalurkan kredit. Kenapa? Karena Bank Peb itu pemalu.Â
Kalau sampai Prabowo datang menghadap Bank Peb untuk mengajukan pinjaman untuk keperluan kampanye, hampir dipastikan Bank Peb akan tersipu malu, sambil berucap lirih "aku sih rapopo".
Kembali ke soal "Bank Indonesia". Â Jangankan Prabowo yang mantan Pangkostrad berbintang tiga, dan mantan Capres satu kali sekaligus calon mantan Capres dua kali, seorang tukang Ojeg Online yang lulusan SMA sekalipun tidak akan bisa mendapatkan pinjaman dari Bank Indonesia.