Namun pertanyaannya, apakah sosok Timnas Indonesia yang disegani masa itu karena program kerja sang Ketua PSSI yang mantan pemain nasional?
Melihat dinamika sosial-politik dan berbagai keterbatasan masa itu, Â serta situasi / dinamika persaingan sepakbola internasional era lalu, sulit rasanya untuk mengukur hubungan sebab akibat ketua PSSI yang mantan pemain nasional dengan prestasi Timnas Indonesia. Sehingga tidak bisa sepenuhnya dijadikan rujukan. Namun bukan tidak mungkin--seandainya dilakukan penelitian lebih lanjut yang mendalam untuk melihat relasinya.
Namun demikian, tantangan sepakbola masa kini tentu sudah berubah banyak dibandingkan masa lalu. Saat ini, dinamika sepakbola jauh lebih kompleks. Didalam situasi tersebut, peran  sang ketua PSSI sangat vital untuk memahami kebutuhan atau disain timnas, mulai dari pemilihan pelatih, program kerja, pemilihan pemain, pendanan, dan lain sebagainya.
Memilih ketua PSSI dari kalangan mantan pemain nasional mungkin perlu dicoba. Tapi masalahnya, adakah mantan pemain yang punya power kuat, baik pengaruh dalam kenegaraan, relasi dengan semua kalangan, kemampuan mendapatkan dana organisasi, kemampuan komukasi publik yang baik, dan lain sebagainya  untuk menjadi nahkoda PSSI? Kalau ada, jangan malu untuk jadi ketua PSSI. Inilah saatnya bikin sejarah prestasi internasional  Timnas bukan sebagai pemain nasional, tapi sebagai Pak Ketua PSSI. Kalau memang ada, aku sih, rapopo...
Salam sepakbola nasional...
---Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H