Salah satu pecinta berat tim nasional Indonesia adalah mbah Peank. Dia juga seorang kompasianer bulukan.
Kalau diamati sepintas, mbah Peank seolah tidak suka sepakbola nasional. Apalagi Timnas. Bagia dia, haram hukumnya! Katanya, Â dia lebih suka tim made in luar negeri, seperti Spanyol, Italia, Perancis, Brazil, Timor Lest, Papua Nugini, Brunai, dll.
Namun diam-diam, semua agenda dan gerak Timnas Indonesia dia amati. Walau tidak mau mengaku secara vulgar, semua hal tentang timnas Indonesia dia tahu. Jangankan nama pemain, nomor dan merk celana dalam, serta  pacar para pemain Timnas Indonesia saja dia tahu. Apalagi cuma nama ketua RT tempat tinggal masing-masing pemain Timnas, itu masalah kecil baginya.
Secara diam-diam pula, kompasianer Mbah Peank mengagumi liga satu Indonesia. Dia fans berat PSMS Medan yang digelari tim Ayam Kinantan. Ini membuktikan secara politis, Mbah Peank adalah kader militan pendukung persepakbolaan Indonesia.
Cara mbah Peank mencintai Timnas Indonesia sangat unik. Dia selalu mengkritik semua hal terkait Timnas. Dia tampak benci dengan pernak-pernik Timnas, dan disaat bersamaan dia akan memuji Messi, Ronaldo, Suarez, Mourinho, Pep Guadiola, Iswadi Idris, Hadi Ismanto, Ronny Pattinasarani, dan lainnya.
Namun itu semua kamuflase belaka. Bila timnas main, dia akan nonton sendiri di kamarnya, lewat siaran live streaming di laptop.Â
Bila sedang nonton, kamarnya dikunci dan tidak boleh ada yang menggganggu. Dua buah hape nya dimatikan. Sebelumnya, kepada  teman-temannya, dia akan beritahu sedang mendaki gunung, jadi  tak ada sinyal.Â
Kalau sudah asik nonton Timnas Indoensia berlaga, Mbah Peank tidak bisa diam. Sumpah serapahnya akan keluar. Semua penghuni hutan dan kebun binatang disebutnya, kecuali monyet dan orang hutan. Bukan karena kedua binatang itu dilindungi Undang-undang, namun karena sesuatu yang privat, yang tak ingin dia katakan. Tabu, begitulah alasannya.Â
Nampaknya sudah ada kerjasama bilateral yang saling menguntungkan antara kedua jenis  binatang tadi dengan Mbah Peank terkait tayangan laga Timnas Indonesia.
Saat Indonesia lawan Timor Leste, seperti biasa, Mbah Peank tidak bisa diam, selain tak henti ngoceh, kaki dan tangannya bergerak. Kadang menendang, meninju, menangkap, meremas, meraba, menerawang dan lain sebagainya.Â
Maklum saja. Dulu, waktu masih muda dia merupakan pemain catur yang handal. Jadi sangat bisa dipahami Mbah Peank paham betul teknis sepakbola. Dan dia akan sangat gemezz dan kezzell bila pemain nasional gagal mencetak gol atau salah oper bola. Bagi mbah Peank, kedua hal teknis mendasar dalam catur itu tak boleh salah dilakukan pemain level nasional.
Beberapa kali, laptop miliknya yang belum lunas dicicil, hampir dia banting saking gemezz dan kezzelnya menyaksikan permainan Timnas. Dalam dua laga terdahulu, Â yakni lawan Singapura dan Timor Leste, Â laptopnya masih bernasib baik. Dia berjanji, pada pertandingan ketiga, yakni lawan Thailand, laptopnya akan dia banting bila Timnas Indonesia menang atau minimal seri.Â
Tentu saja hal itu dia lakukan karena rasa senang yang luar biasa dan sebagai wujud syukur bahwa peluang timnas Indoensia terbuka lebar merebut piala AFF 2018.
Soal laptopnya hancur tidak masalah. Soal cicilannya belum lunas, bukanlah persoalan karena ada asuransi kecelakaan yang menanggungnya. Demi kemenangan timnas Indonesia, apa sih yang tidak mungkin?
Dukung terus Timnas Indonesia, dalam untung dan malang. Kalau bukan kita siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Semoga saja, Timnas Indonesia nanti menang lawan Thailand, Â dan Mbah Peank akan dapat laptop baru dari asuransi.Â
Aku sih rapopo...
---Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H