Huruf-huruf berlompatan setiap kali akan kususun di panji kepintaran. Sebagian berlari menjauh dan tak kembali. Ada yang tak berani menjauh, diam terpaku dan terlihat ketakutan. Ada pula yang menghilang begitu saja tanpa kusadari.Â
Sebenarnya, tak banyak yang akan kutulis. Hanya rangkaian kalimat sederhana. Kupastikan para pembaca akan menganggap aku orang hebat.
Tadinya kukira Waktu akan membantu merayu dan mengumpulkan mereka. Tapi nyatanya hanya diam sambil menatap bentuk otakku yang terlilit kemarahan.
Kulihat sepintas, Waktu diam-diam tertawa. Sinis. Sementara panji kepintaran tak sabar ingin dikibarkan.
Saat itu, aku merasa sungguh terhina. Tapi untunglah, tak ada orang yang tahu.
---Â
Peb16/11/2018Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI