Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kepada Celana

15 November 2018   12:09 Diperbarui: 15 November 2018   12:23 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebaiknya kau tetap berdiam di ember.
Bersama saudara dan kolega. Berendam. Nikmati air, utusan alam. Bermain gemericik. Seperti kanak-kanak tak berdosa.

Atau, menarilah sepuasmu di jemuran.
Bersuka cita bersama  angin, anak semesta raya. Lantunkan kidung. Lepas. Seperti burung-burung. Saat bulu halusnya dicumbu tiupan.

Lupakan nasib.
Saat terpasang atau pun tidak. Berpuluh bibir membuka. Bawa ragam nilai. Menghujat. Menggema langit moral. Berpasang-pasang mata menjeling. Lupakan nilai. Mencari-cari celah kenistaan palsu.

--- 

Peb15/11/2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun