Puncaknya adalah permainan cemerlang Putu Gede dan David Maulana pada babak kedua. Putu Gede berhasil memukau penonton dengan kehebatan aksi individunya merontokkan pemain Singapura di luar garis lapangan permainan. Sedangkan David Maulana sebagai pemain pengganti di babak kedua melakukan aksi memukau yang membuat hakim garis dan wasit terbelalak kagum dan menjadi tersipu malu tanpa ampun.
Untuk aksi hebatnya itu, Putu Gede diberi hadiah berharga, yakni kartu merah--sebuah kartu yang selalu jadi idaman setiap pemain sepakbola dimanapun di muka bumi ini, baik di darat laut dan udara. Baik di dunia nyata, dunia maya dan dunia remang-remang. Baik saat pagi hari maupun morning. Baik saat sedang pakai celana maupun usai tidak pakai celana.
Berharganya kartu itu sangat meningkatkan kehebatan spirit dan permainan timnas Indonesia. Apalagi mendekati pertandingan berakhir justru  giliran  atraksi baku hantam penuh emosi David Maulana  memukau mata, hati dan dompet ribuan penonton di Stadion Nasional Singapura. Alhasil, atas peran Putu Gede dan David Maulana lah yang akhirnya memenangkan timnas Indonesia atas Singapura.
Secara keseluruhan ancaman taktik coach Fandi Ahmad hanyalah isapan jempol semata. Tak lebih gertak sambal yang tak pedas. Ancaman itu bagai singa ompong yang mencari tukang gigi palsu---yang tak ada artinya lagi. Dan langkah sakti coach Bima Sakti sudah tepat tidak memperdulikan ancaman tersebut. Dia gunakan faham bergeming-isme yang terkenal dalam politik sepakbola jaman old pra neolitikum.
Kemenangan Indonesia terhadap Singapura sangat berkesan. Nafsu makan saya jadi bertambah besar usai pertandingan tersebut. Sudah dua bakul nasi saya santap beserta tukang bakulnya, dan terus akan bertambah banyak entah sampai kapan. Tetap kutunggu cintamu sampai akhir hidupmu . Tak ada batas sepanjang jalan kenangan, seiring harapan saya pada Timnas senior Indonesia untuk menjadi juara Pila AFF Suzuki untuk pertama kalinya dalam sejarah negeri ini.
Satu hal lagi, saya jadi sulit tidur karena mengenang terus permainan hebat Timnas kita saat itu. Kalau permainan timnas Indonesia seperti itu terus ; Â aku sih rapopo...
----
Peb, pendukung garis keras Timnas Indonesia.
Referensi berita : Satu, Dua,Tiga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H