Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Ketika Taktik Hebat Indonesia Mengalahkan Singapura

10 November 2018   14:32 Diperbarui: 10 November 2018   14:33 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : pixabay.com

Singapura memang negara kecil yang hebat, tapi siapa bilang Singapura lebih hebat dari Indonesia? Siapa bilang Indonesia tak bisa mengalahkan Singapura? Aah, yang bener aje lu conk ! Ini buktinya....

Piala AFF Suzuki 2018 telah dimulai. Indonesia satu grup dengan Singapura. Itu artinya, ada dua laga yang akan mereka tandingkan adalah dengan sistem home and away.  Timnas Indonesia yang kini diasuh oleh coach Bima Sakti  memainkan laga perdana dengan bertandang (away) di Singapura, Jum'at, 09/11/2018.

Banyak orang bilang pertandingan perdana merupakan laga yang berat, karena kedua tim sama-sama baru memanaskan mesin. Namun bagi timnas senior Indonesia tidak demikian, karena Indonesia dilatih oleh coach bertangan dingin yang sangat sarat pengalaman sebagai pelatih banyak lub besar hebat di dunia maya. Dan tentunya hal itu tak lepas dari peran hebat PSSI dengan ketuanya yang maha hebat, yakni bapak Edy Rahmayadi yang terkenal dengan semboyan "Coach itu pelatih". Sejak perkataan sang ketua itu, publik sepakbola Indonesia jadi tahu bahwa Coach itu pelatih. Dan kemudian "semboyan" itulah yang kini menginspirasikan timnas Indonesia untuk berprestasi hebat hingga kini.

Saat melawan Singapura pada Jum'at malam waktu Indonesia,  timnas Indonesia menurunkan skuat terbaiknya. Tim Indonesia pun bermain sangat impresif dan memukau banyak penonton, baik yang berada di Stadion Nasional Singapura, maupun pemirsa televis di seluruh Indonesia. Sementara timnas Singapura yang dilatih oleh legenda hidupnya yakni Fandi Ahmad---bagai tak berdaya menghadapi taktik jitu coach Bima Sakti.

sumber gambar :tribunnews.com
sumber gambar :tribunnews.com
Coach Fandi Ahmad sejak awal sebelum laga sudah mengatakan bahwa kunci timnas Indonesia ada pada permainan lini kedua sayap yang diisi oleh Febri Hariyadi dan Irfan Jaya. Kedua pemain timnas Indonesia yang disebut Fandi Ahmad memang memiliki permainan sangat tajam di lini depan timnas Indonesia. Bahkan dengan sangat serius, Fandi Ahmad mengatakan akan menurunkan patroli polisi khusus untuk mengawal Febri Hariyadi selama permainan. Dan hal itu benar-benar dia lakukan.

Sangat jarang ada orang yang fair mengeluarkan taktiknya sebelum laga. Itu sama saja monyorongkan senjata rahasia ke lawan. Begitulah Fandi Ahmad, mantan olahragawan sejati, yang pernah lama merumput di Indonesia era 80an.

Namun coach Bima Sakti menganggap ancaman coach Fandi Ahmad bukan hal serius. Itu hal kecil bagi seorang Bima Sakti. Anggap saja angin lalu. Seperti angin sepoi-sepoi yang adem menerpa wajah dan  bikin ngantuk bila sehabis makan siang. Sungguh nikmat tak terkira.

Coach Bima Sakti tetap percaya diri dengan menurunkan skuatnya tanpa mengubah taktik lama yang sudah diketahui coach Fandi Ahmad, jadi dia tak perlu lah sampai melakukan sirkulasi-rotasi pemain atas ancaman coach Fandi Ahmad tersebut. "Emangnya gue cowok apaan?" Mungkin begitu yang ada di benak Bima Sakti. 

Ancaman coach Fandi Ahmad untuk mengunci kedua pemain sayap Indonesia sebenarnya ajakan perang taktik sebelum laga. Tapi kemudian coach Bima Sakti tak melakukan apapun. Dia gunakan prinsip "Singa menggonggong, Garuda tetap selfie syantik maksimal".  Bagi seorang coach Bima Sakti gonggongan itu tak ada artinya karena Bima Sakti sudah sangat "Sakti".

Terbukti, pada pertandingan perdana melawan Singapura itu, kedua pemain sayap Indonesia, bermain sangat  impresif dan hidup.  Sangat indah ditonton setelah patroli polisi timnas Singapura mengawal ketat  permainan mereka . Febri Hariyadi dan Irfan Jaya sangat bebas bermain di lini serang bagai diapit mesra para anggota patroli polisi cantik dan baik hati. Teknik individu dan dukungan tim membuat mereka merajalela di lini pertahanan Singapura. Mereka berdua berhasil membuat lini pertahanan Singapura kocar-kacir terkencing-kencing tak tentu arah;  baik metodologi, maksud, tujuan, sasaran dan kesimpulan serta saran.

Permainan impresif dan merajanya  Febri Hariyadi dan Irfan Jaya menjalar pada solidnya lini tengah dan belakang timnas Indonesia. Mental bertanding pun meningkat. Konsekuensi logisnya adalah permainan ciamik seluruh pemain Indonesia sebagai sebuah tim yang hebat. Timnas Indonesia bisa menunjukkan kelas permainan hebat yang selama ini dimiliki saat dulu diasuh coach Luis Milla--pelatih sebelum coach Bima Sakti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun