Menjadi pemimpin memang tidak gampang, terlebih pemimpin negeri ini dengan beraneka latar belakang budaya, adat, kebiasaan, tingkatan ekonomi dan lain sebagainya. Setiap tempat punya selera humor yang berbeda. Punya potensi wilayah yang berbeda. Dari kemampuan penguasaan semua hal tersebut, seorang pemimpin yang baik bisa melakukan pendekatan kultural dan komunikasi politik yang positif terhadap warga di wilayah tersebut. Bahan dasarnya sudah tersedia di tempat itu lewat --terlebih dahulu--pengumpulan data akurat oleh tim kerja. Bukan semata klaim atas klaim, apalagi candaan "yang melecehkan".
Polemik "Tampang Boyolali" bisa jadi pembelajaran berharga untuk Prabowo dan timnya jelang Pilpres 2019 yang semakin dekat. Itu kalau mereka mau. Kalau tidak, ya..aku sih rapopo...
-----
Sumber referensi berita : satu, dua,tiga, empat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H