"Setelah cukup lama, tiba-tiba aja para penumpang dipaksa masuk karena katanya mau engine checking, trial, percobaan," ujar Conchita Carolina. (sumber)Â
Artikel ini tentang berbagi pengalaman saya, sekaligus jadi sebuah pertanyaan besar kepada pihak berwenang dalam transportasi udara.
Sebelumnya saya telah membaca beberapa pengalaman "horor" beberapa Kompasianer saat menumpang pesawat. Demikian juga  saya baca berita di media mainstream tentang pengalaman seorang artis bernama Conchita Carolina.Â
Dia naik pesawat Lion Air bernomor PK-LQP rute Denpasar-Jakarta pada Minggu (28/10/2018) malam. Pesawat tersebut mengalami beberapa kali gangguan teknis saat akan take off. Pada akhirnya pesawat berangkat juga ke Jakarta dan tiba dengan selamat, walau selama penerbangan dia merasakan beberapa kejanggalan, terutama suara mesin pesawat yang terdengar "tidak biasa".Â
Pesawat Lion Air inilah yang pada esok harinya Senin pagi, 29/10/2018, jatuh diperairan Karawang dalam perjalanan Jakarta-Pangkal Pinang.
***Â
![airport.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/10/30/images-1-5bd811166ddcae42ba4d0213.jpg?t=o&v=770)
Dari beberapa pengalaman horor itu, yang paling Horor dan berkesan saat naik Lion Air tahun 2016 rute penerbangan Pontianak-Bandung. Keberangkatan jam 19.00. Waktu tempuh normal perjalanan sekitar 1 jam 30 menit.
Saat berangkat malam dari Pontianak, semua berjalan mulus. Udara cerah, dan soal mesin tidak ada gangguan. Â
Saat penerbangan sudah mendekati 1 jam perjalanan, fase horor pun dimulai. Awalnya goncangan-goncangan kecil yang umumnya sering terjadi dalam penerbangan.Â
Sebelumnya, pihak pilot pesawat sudah mengumumkan bahwa pesawat akan memasuki "kondisi cuaca yang kurang baik". Jadi penumpang diminta kembali ke tempat duduk masing-masing dan memasang sabuk pengaman.Â