Aku membawa rindumu di ketinggian 32 ribu kaki.
Tadi, saat akan melewati pemeriksaan, kulihat alat pemindai siap menelanjangi. Tanpa hati. Di sampingnya, tatapan tajam petugas bagai elang siap merampas semua yang kubawa.Â
Sempat muncul keraguan, akankah mereka bisa kulewati?
Rindumu adalah milikku. Bukan kuasa mereka. Tak akan pernah kulepaskan atas nama peraturan.
Lalu, diam-diam aku berbalik arah. Keluar barisan panjang antrean. Sembunyi di balik tiang raksasa bandara. Disitu, rindumu kumasukkan ke dalam rongga sumsum tulangku. Kepada serabut nadi dan darah aku berpesan ; Lawan pemindai dan petugas tak ramah itu!
Saat di ketinggian dalam rerimbunan awan, pramugari mendekat. Tersenyum manis. Ah, mungkinkah perempuan cantik itu ingin merebut rindumu?
Deru mesin burung besi membuatku terus terjaga. Tak goyah menyimpan rindumu. Sampai batas waktuku. Melepas ketinggian fana 32 ribu kaki.
---Â
Peb29/10/2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H