Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu di Ketinggian 32 Ribu Kaki

29 Oktober 2018   19:58 Diperbarui: 30 Oktober 2018   02:13 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar shutterstock.com

Aku membawa rindumu di ketinggian 32 ribu kaki.

Tadi, saat akan melewati pemeriksaan, kulihat alat pemindai siap menelanjangi. Tanpa hati. Di sampingnya, tatapan tajam petugas bagai elang siap merampas semua yang kubawa. 

Sempat muncul keraguan, akankah mereka bisa kulewati?

Rindumu adalah milikku. Bukan kuasa mereka. Tak akan pernah kulepaskan atas nama peraturan.

Lalu, diam-diam aku berbalik arah. Keluar barisan panjang antrean. Sembunyi di balik tiang raksasa bandara. Disitu, rindumu kumasukkan ke dalam rongga sumsum tulangku. Kepada serabut nadi dan darah aku berpesan ; Lawan pemindai dan petugas tak ramah itu!

Saat di ketinggian dalam rerimbunan awan, pramugari mendekat. Tersenyum manis. Ah, mungkinkah perempuan cantik itu ingin merebut rindumu?

Deru mesin burung besi membuatku terus terjaga. Tak goyah menyimpan rindumu. Sampai batas waktuku. Melepas ketinggian fana 32 ribu kaki.

--- 

Peb29/10/2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun