Tapi mungkin rindu pun tak pernah mengira, sebagian bulirnya kucuri. Kusembunyikan di rongga sumsum tubuh jiwaku. Bulir itu akan kubawa. Entah ke surga atau neraka. Sebagai pelipur diri. Bahwa aku tak sepenuhnya kalah oleh kebengisan rindu.
---
Peb, test posting 19/10/2018
sila baca juga fiksi Lilik Fatimah Azzahra :Â Tentang Lelaki Pemujamu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!