Maka, disediakanlah makanan kesukaan ketua rombongan, yakni nasi gudeg lengkap. Tak hanya itu, dia dilayani dengan baik, dan diajak bercanda layaknya teman lama. Tidak ada kesan sebuah negosiasi lamaran manten.Â
Karena perut kenyang dan hati senang, maka ketua rombongan tak lagi hiraukan lagi pesan sponsor yang dibawakannya semula bagai ancaman.
Intinya, bikinlah suasana yang sama-sama hepi. Masyarakat pun hepi, walau tadinya mengira akan ada kehebohan setelah acara lamaran.Â
Dalam hal ini, pihak tuan rumah telah melakukan langkah cerdas!
Mari kita membayangkan lezatnya nasi gudeg itu, ada ceker dan suir daging ayam kampung, telor, rempelo ati, sambel pedesss, cabe rawit seger. Tak lupa pamungkasnya  es teh manis.
Aaw! Aaw! Nikmatnya, dijamin celana tak akan dipasang di kepala. Tapi kalau pun akhirnya terpasang, aku sih rapopo...
---Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H